Bagi anda yang memiliki hobi menggambar maupun membuat konsep suatu desain, jangan khawatir untuk memulai karier di bidang desain grafis. Setidaknya, modal untuk menekuni karier di bidang desain grafis ada dua, yakni kreativitas dan kemampuan teknis. Kreativitas meliputi proses memikirkan ide-ide orisinal yang dapat diterjemahkan menjadi sebuah tampilan visual. Kemampuan teknis meliputi keterampilan memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia dalam aplikasi atau program desain grafis.
Desain grafis tidak terbatas pada proses menggambar sebuah tampilan objek dari nol. Namun biasanya, mereka yang memilih untuk menekuni profesi ini merupakan orang-orang yang gemar menggambar atau menyukai dunia seni dan ingin mengasah kemampuan seni mereka melalui media digital. Salah satunya adalah Grace Perdana Mulia seorang lulusan Lasalle College of The Arts Singapore yang kemudian menekuni profesi sebagai desainer grafis.
Diawali dari hobi menggambarnya ketika SMA, beliau memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di bidang desain. Setelah lulus kuliah, beliau memulai kariernya dengan magang di sebuah perusahaan dan semakin merasa tertarik dengan desain sebab beliau mendapat ilmu dan wawasan baru dari atasan, klien, dan lain-lain dari pengalaman magangnya tersebut.
“Kita bisa menghasilkan desain dimana orang sangat senang melihatnya dan make their vision come true. It was the very moment where I decided to pursue a job as a designer.” Ujarnya.
Menurut beliau desain grafis dapat membantu merek dagang atau bisnis dalam menciptakan citra positif agar target audience tertarik dengan bisnisnya. Lalu kita sebagai manusia lebih reseptif terhadap bentuk visual dibandingkan bentuk teks. Jadi, dengan desain grafis kita bisa menangkap perhatian orang dengan permainan warna, grafik, dan tipografi atau font.
Hingga saat ini beliau memiliki lebih dari tiga puluh project. Di antara banyaknya project, RATA Indonesia dan Rose All Day Cosmetics merupakan project yang paling berkesan menurut beliau. Karena dalam project tersebut beliau belajar mengenai banyak hal seperti bagaimana brainstorming session dapat mempengaruhi sebuah karya, bagaimana mengaplikasikan feedback klien ke desain dan kolaborasi efektif dengan klien. Dari kerja sama ini, beliau dapat menghasilkan desain yang membuat kedua pihak puas dan senang.
Kepuasan klien tentu tidak lepas dari keberhasilan beliau memvisualisasikan sebuah konsep atau produk. Sebagai bahasa, maka efektivitas penyampaian pesan tersebut menjadi pemikiran utama seorang desainer grafis. Untuk itu seorang desainer haruslah memahami seluk-beluk bentuk pesan yang ingin disampaikan. Sebab karya desain grafis mengandung dua bentuk pesan sekaligus, yaitu pesan verbal dan pesan visual.
“Pertama, belajar untuk mengenal lebih dalam bisnis kliennya dan figure out keywords that will bantu kita ketika define the brand later. Setelah itu, bisa brainstorm dan buat moodboard untuk play around with the design direction. Hal yang paling penting yaitu fokus terhadap value bisnis kliennya. Sebagai desainer grafis, kita tidak hanya create beautiful things. Kita juga harus belajar mengerti bisnis kliennya lalu bisa buat branding yang bermakna.” Jelasnya.
Beliau mengatakan bahwa perkembangan desain grafis di Indonesia berkembang dengan positif terlebih setelah pandemi. Maka dari itu jangan pernah takut untuk menunjukkan karya kita di sosial media. Karena banyak desainer grafis Indonesia berkembang berkat membagikan hasil desain mereka di sosial media. Karenanya diharapkan desainer grafis agar selalu berani bereksperimen dan tidak hanya fokus terhadap satu keahlian. Selain itu, aplikasi seperti Pinterest, Dribbble, dan Behance sangat membantu untuk mencari referensi dan mendapatkan inspirasi. Instagram, TikTok dan YouTube juga turut membantu sebab banyak desainer memakai platform tersebut untuk berbagi ilmu, share their work, dan lain-lain.
Dewasa ini, desain grafis merupakan suatu karya seni yang keberadaannya mampu menginformasikan jasa dan produk baru kepada audience. Desainer grafis menjadi profesi yang semakin dibutuhkan terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi. Berbagai perusahaan membutuhkan orang-orang yang pandai merancang sebuah konsep secara visual untuk memasarkan produk mereka. Selain itu, konten-konten media sosial juga membutuhkan visualisasi yang kreatif dan membutuhkan tangan-tangan yang terampil.
“Karena semakin ke depan, desain grafis tidak hanya fokus dalam satu hal, pasti akan bercabang ke banyak arah seperti 3D, animasi, dan menurut saya people will always need graphic designers.” Ungkapnya.
Baik sebagai hobi maupun pilihan karier, desain grafis sangat direkomendasikan untuk anda pelajari. Kemampuan ini sangat dibutuhkan baik untuk kebutuhan pribadi hingga kebutuhan karier. Tunggu apa lagi? Ayo tekuni bidang ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H