Mohon tunggu...
Syahril Khadafi
Syahril Khadafi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hujan Air dinegeri sendiri lebih baik, dari pada hujan emas dinegeri orang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanggapan atas Judul (Saya 'Disomasi Presiden RI' atas Tulisan 'Anas: Kejarlah Daku Kau Terungkap)

6 Januari 2014   23:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:05 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

(Saya 'Disomasi Presiden RI' atas Tulisan 'Anas: Kejarlah Daku Kau Terungkap). Dari judul diatas sangat jelas tersirat dan tersurat. bahwa kompasianer Kang Sri, adalah orang yang saat ini sedang bahagia. mungkin bahagianya melebihi memakai Narkoba. "fly", Menjadi orang hebat karena sudah bisa menjatuhkan martabat seorang presiden Negara yang besar 'Republik Indonesia'. ya inilah indonesia saat ini negara yg lebih dari satu dekade telah mempunyai mainan baru yang luar biasa bernama 'demokrasi ala reformasi',

sebenarnya bukan kang Sri saja yang pernah bangga sudah menginjak-injak harga diri bangsanya. sebut saja Johnson Panjaitan yang pernah menjadi pengacara RMS di Belanda. Bang Johnson mengatasnamakan HAM. tapi saya patut bertanya pada Beliau. apakah beliau minimal sudah pernah sekolah SD di Indonesia atau jangan2 beliau sekolah diluar negeri. sehingga beliau tidak tahu HAM menurut pandangan Pancasila. HAm menurut pancasila jelas berbeda dengan HAM versi Barat. walaupun  HAM itu memang Universal. tpi satu hal yang tidak bisa dibohongi kita adalah orang Timur. cara pandang orang timur jelas berbeda dengan orng barat,

Kembali ke kang SRi. kang Sri saya disini bukan membela SBY. dan satu hal yang prlu diketahui kang Sri. 2 pemilu presiden tidak pernah saya mencoblos SBY. tapi bukan berarti saya harus jadi OPOSISI karena jagoan sya kalah., yang ingin saya sampaikan " janganlah bangga kita bisa merendahkan martabat Presiden 'RI' " Seprti judul anda diatas. Ingat Bangsa ini besar karena kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia, Bangsa yang pernah merajai Asia tenggara sampai Asia timur dijaman kerjaaan Sriwijaya. Judul anda sangat mengoyak Hati saya karena Bagi saya Presiden bukan hanya sebuah Nama tapi sebuah lambang Harkat martabat Bangsa. kecuali presiden kita terang-terangan menjadi penghianat Bangsa. saya termasuk yang didepan untuk menurunkannya tidak hanya menghujat. sementara yang anda permasalahkan adalah hal yang BIAS. dan Multitafsir.

Budaya politik di negeri tercinta ini harusnya berkaca pada negeri Adidaya AS. contohnya di AS 'black campaign' itu diawal atau dimasa kampanye dan itu Legal. setelah pemilu berakhir, 'black campaign' berakhir juga dan mereka bersatu membanggun Negeri, nah anehnya dinegeri tercinta ini kebalikannya. sembunyi diawal dan terang-terangan sesudah pemilu. ya sih kita tidak bisa meniru mereka karena katanya kita orang timur ada budaya yang kesopanan yang dtidak boleh dilakukan makanya black campaign dilarang. tapi kalau malah sesudah pemilu black campaign terang-terangan karena ORKES SAKIT HATI. itu yang justru berbahaya bagi bangsa ini.

Yang saya inginkan dari tulisan ini ialah menumbuhkan rasa nasionalisme kita sebagai bangsa yang besar bangsa Indonesia. mari kita sebagai bangsa indonesia bersama-sama membangun negeri ini. karena tidak ada seorangpun yang mampu memakmurkan rakyatnya seorang diri. kang Sri jangan bangga menghujat Presiden RI. kita memang sudah tahu kebiasaan bangsa ini setelah reformasi ialah hujat menghujat. kebiasaan itu hanya akan membuat bangsa ini kehilangan jadi dirinya, seperti anak yang kehilangan orang tuanya.
Kang Sri andai Judul anda bukan 'Presiden RI' misal 'SBY', saya tidak akan posting tulisan ini. tulisan ini adalah rasa sayang kepada saya Kang Sri pada khususnya dan Bangsa Ini pada umumya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun