Mohon tunggu...
HIDMAN AVRIDO
HIDMAN AVRIDO Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswa yang mencoba menulis blog

stay alive

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Menyongsong SDGs untuk Memajukan bangsa Indonesia

23 Maret 2022   13:09 Diperbarui: 23 Maret 2022   13:14 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seiring berkembangnya zaman, manusia semakin berkembang dan menemukan banyak inovasi-inovasi di dalam kehidupan, dan sejalan dengan itu juga akan muncul masalah-masalah yang beragam dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Tidak bisa dipungkiri hingga saat ini juga manusia masih mengalami permasalahan yang beragam, mulai dari masalah perekonomian, krisis alam, masalah pemerintahan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan masih banyak lagi. Pada akhirnya manusia akan berusaha untuk mencari solusi dari segala permasalahan ini, dan untuk itulah program SDGs ini diciptakan.

SDGs merupakan sebuah gagasan berskala global yang disepakati oleh banyak pemimpin dunia untuk memberikan solusi dari berbagai permasalahan di dunia, khususnya kemiskinan, kesenjangan social dan melindungi lingkungan. Ada 17 tujuan dan sekitar 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 melalui rencana aksi SDGs ini. Melansir dari website resmi United Nation (UN), berikut beberapa tujuan dari SDGs:

  • Mengakhiri kemiskinan
  • Mengakhiri kelaparan
  • Mencapai kehidupan yang sehat dan sejahtera
  • Pemerataan pendidikan
  • Kesetaraan gender
  • Ketersediaan air bersih
  • Energi bersih dan terjangkau
  • Pertumbuhan ekonomi
  • Pembangunan infrastruktur dan pengembangan inovasi
  • Mengurangi ketimpangan
  • Pembangunan kota yang aman, inklusif dan berkelanjutan
  • Pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
  • Mengatasi perubahan iklim
  • Menjaga ekosistem laut
  • Menjaga ekosistem darat
  • Mewujudkan perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang kuat
  • Menciptakan kemitraan dalam mencapai tujuan

Gagasan-gagasan ini sangat inovatif, dan segala tujuan yang dicapai bersifat berkelanjutan, yang berarti segala upaya yang dilakukan memandang jauh ke depan dampaknya dalam jangka yang panjang. Jika semua tujuan ini bisa dicapai melalui upaya-upaya yang intensif, kesejahteraan manusia dan kedamaian di dunia akan sangat mungkin untuk dicapai, namun permasalahannya disini adalah apakah manusia itu sendiri mau terjun langsung berperan dalam program ini dan mengambil bagian di dalamnya. Tentunya untuk bisa terjun ke dalam program ini, setiap individu harus memiliki pemahaman penting terhadap setiap masaalah yang ada dan juga tentang program SDGs ini secara komprehensif. Masyarakat sangat mungkin untuk bisa mengambil bagian dalam program ini, dan akan lebih baik lagi ketika sudah teredukasi dengan baik dan memiliki pemahaman menyeluruh tentang hal ini.

Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat memiliki sebuah kesempatan yang besar untuk bisa berperan dalam SDGs ini, karena mahasiswa mendapatkan edukasi dan ilmu yang baik di dalam lingkup kampus. Fakta bahwa mahasiswa memiliki latar belakang bidang keilmuan yang berbeda-beda membuat program ini memiliki peluang partisipan yang sesuai dan kompeten. Setiap mahasiswa yang menguasai bidang keilmuan yang dimilikinya memiliki kapabilitas untuk berperan dalam program SDGs ini dan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam memberikan solusi nyata demi mendukung program ini. Dan bukan hanya ilmu akademik saja yang bisa diaplikasikan dalam program ini, berbagai pengalaman mahasiswa secara non akademik juga bisa menjadi sebuah hal yang bisa digunakan dalam program ini, misalkan pengalaman organisasi dalam pengabdian, pembuatan inovasi tekonologi, dan sebagainya.

Mahasiswa tidak harus memulainya dalam skala global, namun jika mampu maka akan sangat baik. Dari skala nasional mahasiswa bisa memulainya dengan aksi-aksi nyata untuk mencapai tujuan yang berkelanjutan ini, mulai dari masalah-masalah internal bangsa Indonesia, setiap mahasiswa bisa menciptakan inovasi baru demi memberikan solusi bagi masalah tersebut, mereka bisa mengambil bagian dari suatu bidang, bukan berarti harus sesuai dengan latar belakang bidang keilmuan yang dimiliki. Mahasiswa juga bisa mengambil bagian dari suatu bidang permasalahan yang berbeda dengan bidang keilmuan yang dimilikinya, karena inovasi tidak hanya terbatas dari latar belakang bidang keilmuan, itu semua berasal dari individu masing-masing, dan juga ketertarikan terhadap bidang masing-masing. Para mahasiswa juga bisa mengembangkan dan melakukan riset terhadap berbagai bidang, dan melalui pengembangan-pengembangan ini diharapkan munculnya ide-ide dan gagasan-gagasan baru yang dapat membantu mencapai tujuan dari program SDGs ini.

Peran mahasiswa dalam SDGs ini juga punya pengaruh terhadap masyarkat umum, masyarakat awam yang pada umumnya masih banyak belum memhamai tentang konsep dari SDGs ini, dan bahkan tidak tahu apa itu SDGs khususnya untuk masyarakat pada wilayah terpencil. Para mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan lebih baik, seharusnya bisa aktif dan mampu memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat yang belum mengenal program ini. Hal ini harus dilakukan agar segala upaya dari program ini dapat terlaksana secara menyeluruh di seluruh kalangan masyarakat. Satu hal yang juga perlu dicatat, edukasi yang diberikan juga harus dilakukan mulai dari usia dini, artinya anak-anak yang masih berada di bangku sekolah juga seharusnya mendapatkan edukasi yang benar terkait hal ini, mengapa demikian? Melalui edukasi yang ditanamkan sejak dini, diharapkan semua tujuan-tujuan tersebut bukan hanya menjadi poin-poin semata, namun mampu dilaksanakan dan menjadi kebiasaan-kebiasaan baru yang akan sangat menunjang keberhasilan dari SDGs ini.

Di sinilah peran mahasiswa sangat dibutuhkan, sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki kesempatan untuk bisa berperan aktif dalam program ini, sudah sepatutnya mahasiswa ikut serta dan turun tangan dalam merealisasikan semua gagasan-gagasan yang ada. Bukan hanya sekedar kritis dalam diskusi publik maupun internal, namun aksi nyata adalah sesuatu langkah yang menentukan sebuah perubahan yang akan digapai nantinya. Dan dengan semua tujuan-tujuan dari SDGs dan juga permasalahan-permasalahan di dunia khususnya Indonesia, harusnya bisa menjadi sebuah dorongan bagi mahasiswa untuk melakukan pengabdian dengan kerelaan hati, mahasiswa bisa mengambil bagiannya masing-masing. Tidak selalu harus melakukan aksi yang secara massif, jika memang hanya mampu dilakukan dalam skala kecil, itu merupakan sebuah langkah awal yang sangat bagus, bukan berarti semua porsi bagian harus sama rata. Mahasiswa memiliki pilihan untuk mengambil keputusan terhadap bagiannya dalam SDGs, pahami kemampuan dan kapasistas diri, observasi masalah yang ada, lalu menentukan pilihan untuk mengambil bagian dari SDGs ini.

Pada akhirnya, mahasiswa yang dipercaya sebagai Agent of Change memiliki kapabilitas dan kompetensi yang eksklusif yang dibutuhkan untuk bisa menjalankan program SDGs ini. Tentunya semuanya harus berasal dari edukasi dan pemahaman yang komprehensif agar tidak terjadi sebuah kesalahan-kesalahan dalam implementasinya. Mahasiswa juga bisa membantu masyarakat umum dalam memberikan edukasi yang baik tentang program ini, agar semua elemen masyarakat mampu mengambil bagian dalam program ini agar tercapainya tujuan-tujuan bersama. “Sustainable is no longer about doing less harm. It’s labout doing more good” –Jochen Zeitz

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun