Mohon tunggu...
NUR HIDAYATUS SHOLIHAH
NUR HIDAYATUS SHOLIHAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prodi PGMI Fakultas Ilmu tarbiyah dan keguruan Nim 220103110002

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan Karakter Pada Anak Usia Dini

9 Desember 2022   11:54 Diperbarui: 9 Desember 2022   12:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata karakter berasal dari kata Yunani, "charassein" yang berarti mengukir sehingga terbentuk sebuah pola. Mempunyai akhlak mulia tidak dimiliki oleh setiap manusia begitu ia dilahirkan, tetapi memerlukan proses yang panjang melalui pengasuhan dan pendidikan. 

Karakter menurut Alwisol diartikan sebagai gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian, karena pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian, baik kepribadian (personality) maupun karakter berwujud tingkah laku yang ditunjukkan ke lingkungan sosial. Keduanya relatif permanen serta menuntun, mengarahkan, dan mengorganisasikan aktivitas individu

Mengembangkan karakter untuk anak usia dini dilakukan melalui pembiasaan dan melalui kegiatan inti. Pengenalan bisa di lakukan melalui kegiatan keseharian, seperti mencuci tangan dan berdoa sebelum dan sesudah makan, bercermin dan merias diri, menyisir rambut, dan menata baju, membersihkan dan menata kelas sebelum pulang, berkebun, menanam pohon, dan merawat binatang. 

Pengenalan melalui kegiatan inti dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan, bermain, simulasi, dan kreasi sesuai capaian perkembangan dan tema. Sebagai contoh, tema “Hari Pahlawan” digunakan untuk mengembangkan sifat kepahlawanan anak-anak. Tema “Hari Kartini” dapat digunakan untuk mengembangkan sikap emansipasi wanita dan semangat kaum wanita untuk sekolah setinggi mungkin.

Pendidikan karakter untuk usia dini disesuaikan dengan perkembangan moral pada anak. Perkembangan moral meliputi tiga tahap, yaitu (1) premoral, (2) moral realism, dan (3) moral relativism.Pada tahap awal anak belum mengenal aturan, moral, etika, dan susila. Kemudian, berkembang menjadi individu yang mengenal aturan, moral, etika, dan susila dan bertindak sesuai aturan tersebut. 

Pada akhirnya, moral, aturan, etika dan susila ada dalam diri setiap anak di mana perilaku ditentukan oleh pertimbangan moral dalam dirinya bukan oleh aturan atau oleh keberadaan orang lain, meskipun tidak ada orang lain, ia malu melakukan hal-hal yang tidak etis,asusila, dan amoral. Jadi, untuk anak Kelompok Bermain dan TK, per-kembangan moral anak umumnya pada tahap premoral dan moral realism. Pada tahap ini ada banyak aturan, etika, dan norma yang anak tidak tahu dan anak belum bisa memahaminya. Untuk itu pendidikan karakter di TK baru dalam tahap pengenalan dan pembiasaan berpe-rilaku sesuai norma, etika, dan aturan yang ada. 

Karakteristik Anak Usia Dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial, moral, dan sebagainya. Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya. Pengalaman yang dialami anak pada usia dini akan berpengaruh kuat terhadap kehidupan selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama, bahkan tidak dapat terhapuskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun