Perempuan dan laki-laki memiliki status yang setara serta kondisi yang sama untuk mewujudkan hak asasi dan potensi mereka dalam pembangunan di semua aspek kehidupan.Kesenjangan gender dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sebenarnya dimulai sejak anak-anak mengenal pembelajaran melalui sosialisasi dalam keluarga. Banyak keluarga lebih menekankan tugas-tugas yang berkaitan dengan teknologi, keterampilan, dan peralatan elektronik kepada anak laki-laki, sementara anak perempuan lebih sering diarahkan pada tugas-tugas yang berkaitan dengan perawatan, pengasuhan, dan pelayanan.
Teknologi Informasi (TI) tidak selalu merugikan perempuan atau menciptakan kesenjangan dengan laki-laki. Sebaliknya, Teknologi Informasi dapat menjadi alat yang efektif untuk pemberdayaan perempuan, terutama di bidang ekonomi. Teknologi Informasi juga membantu perempuan mengatasi kendala kurangnya informasi.
Perempuan memiliki talenta dalam membangun jaringan dan komunikasi. Mereka dikenal memiliki kepribadian yang fleksibel dan mahir membentuk komunitas, mulai dari kegiatan sosial hingga hobi. Dalam era teknologi informasi yang terus berkembang, perempuan tidak ketinggalan memanfaatkan internet untuk memasarkan produk, bahkan ke mancanegara.Â
Saat ini, penggunaan Teknologi Informasi membantu perempuan di berbagai bidang seperti perdagangan dan kewirausahaan. Internet digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan dan memasarkan produk, terutama melalui perdagangan online. Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui pemanfaatan Teknologi Informasi untuk bisnis online telah menjadi fenomena yang marak karena fleksibilitasnya memungkinkan perempuan menjalankan bisnis dari rumah sambil tetap memenuhi tanggung jawab keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H