Mohon tunggu...
Hidayatul Hafidzah
Hidayatul Hafidzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Bangga kami jadi juara!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pendidikan Vokasi dalam Membangun Jiwa Patriotis Pada Mahasiswa

23 Agustus 2024   00:03 Diperbarui: 23 Agustus 2024   04:38 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan dibagi menjadi jalur akademik dan vokasi. Jalur akademik dimulai dari SMA hingga S3. Pada jalur ini mahasiswa dipersiapkan untuk bekerja dibidang yang berhubungan dengan dunia akademik (pendidikan dan penelitian yang bermuara pada pengembangan ilmu). Oleh karena itu jalur ini lebih menekankan teori karena memperlengkapi lulusannya untuk masuk ke pengembangan ilmu. Adapun pendidikan vokasi dimulai dari SMK hingga lanjut ke program D4. Pada jalur ini mahasiswa diharapkan fokus pada keterampilan praktis yang berhubungan dengan pekerjaan di luar bidang akademik. Dalam perkembangannya, ada program magister untuk jalur vokasi juga.

Praktik dan teori memang harus terpisah, mengapa pemisahan ini penting? Karena dunia kita memerlukan keduanya. Kita perlu melakukan pengembangan ilmu untuk mendapatkan sesuatu yang baru, yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan atau memudahkan hidup. 

Pada dasarnya vokasi memiliki kontribusi yang sangat penting dalam perannya membangun jiwa patriotis pada mahasiswa. Dalam konteks pendidikan vokasi, beberapa aspek yang membangun jiwa patriotis pada mahasiswa diantaranya yaitu.

1. Menerapkan nilai-nilai yang berbasis kebangsaan.  Menurut teori pendidikan karakter oleh Thomas Lickona, pendidikan seharusnya tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga nilai-nilai moral yang penting untuk kehidupan bersama. Di dalam pendidikan vokasi, pengajaran tentang nilai-nilai Pancasila, sejarah perjuangan bangsa, dan cinta tanah air sangat penting untuk menumbuhkan nilai-nilai ini cenderung lebih peduli dan bertanggung jawab.

2. Pengembangan Keterampilan dengan Relevansi Nasional. John Dewey, seorang filsuf pendidikan, berpendapat bahwa pendidikan harus relawan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia nyata. Pendidikan vokasi berperan besar dalam menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus yang dibutuhkan oleh negara.

3. Pembentukan karakter dan kepemimpinan. Dalam vokasi, mahasiswa diajarkan untuk menjadi pemimpin yang beretika dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat. Kemampuan untuk memimpin dengan tanggung jawab dan integritas akan mendorong mereka untuk lebih mencintai dan berkontribusi kepada negara.

4. Perspektif global dengan wawasan lokal. pendidikan vokasi menanamkan nilai-nilai ini dengan mengajukan Indonesia dalam konteks global.

Implementasi pada kehidupan sehari-hari. Menurut Killpatrick, menunjukkan bahwa belajar melalui proyek yang relevan dengan kebutuhan nyata dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman. Ketika mahasiswa vokasi terlibat dalam proyek yang berdampak langsung pada masyarakat dan negara, mereka merasakan kepuasan dan bangga akan kontribusi mereka, yang pada akhirnya memperkuat rasa patriotisme. 

Pendidikan vokasi berperan penting dalam membangun jiwa patriotis pada mahasiswa melalui pengajaran nilai-nilai kebangsaan, pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan negara, serta keterlibatan dalam kegiatan sosial dan proyek yang berdampak pada masyarakat. Dengan pendekatan ini, pendidikan vokasi tidak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk dunia kerja, tetapi juga membentuk karakter, meningkatkan rasa tanggung jawab, dan memupuk cinta tanah air. Teori-teori pendidikan seperti pendidikan karakter, kepemimpinan situasional, dan pembelajaran berbasis proyek mendukung gagasan bahwa pendidikan vokasi dapat menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan patriotisme di kalangan generasi muda.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun