Mohon tunggu...
Hidayatul Ulum
Hidayatul Ulum Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis yang masih perlu banyak belajar

Saya suka jamur, pohon, dan paus. Saya suka menulis apa pun yang terlintas di pikiran dan saya suka menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hamdalah dan Istigfar

20 April 2023   17:20 Diperbarui: 20 April 2023   17:30 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aw!
Kutepuk seekor nyamuk
Yang baru hinggap pada betisku
Seketika ia tak bisa lari, dari maut

Lantas kusesali
Hidup makhluk yang telah kurenggut
Padahal belum mesti
Kulitku tadi ia pagut

Aku lalu merenungi diri
Bahwa aku dan nyamuk tak ada bedanya
Kami sama-sama diberi nyawa
Yang tak tahu kapan kembali pada-Nya

Betapa Allah besar kasih-Nya, kepadaku
Sebab ketika dosa-dosa kuselami dengan sengaja
Dia menyayangiku
Dengan tidak langsung ambil nyawaku

Alhamdulillah.

Alhamdulillah.

Alhamdulillah.

Astaghfirullahaladzim.
Astaghfirullahaladzim.
Astaghfirullahaladzim.

Kota K, 20 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun