Mohon tunggu...
Tatang  Hidayat
Tatang Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Student Rihlah Indonesia

Tatang Hidayat, bergiat di Student Rihlah Indonesia. Ia mulai menulis sejak SD, ketika masa SMK ia diamanahi menjadi pimpinan redaksi buletin yang ada di sekolahnya. Sejak masuk kuliah, ia mulai serius mendalami dunia tulis menulis. Beberapa tulisannya di muat diberbagai jurnal terakreditasi dan terindeks internasional, buku, media cetak maupun online. Ia telah menerbitkan buku solo, buku antologi dan bertindak sebagai editor buku dan Handling Editor Islamic Research: The International Journal of Islamic Civilization Studies. Selain menulis, ia aktif melakukan jelajah heritage ke daerah-daerah di Indonesia, saat ini ia telah mengunjungi sekurang-kurangnya 120 kab/kota di Indonesia. Di sisi lain, ia pun telah melakukan jelajah heritage ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Penulis bisa di hubungi melalui E-mail tatangmushabhidayat31@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memoar dan Kebersamaan dengan Ki Tarka Sutarahardja, Pendiri Sanggar Aksara Indramayu

21 Juli 2021   19:47 Diperbarui: 21 Juli 2021   20:00 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan keterbatasan teknologi yang beliau kuasai, namun tidak mengurungkan niat beliau untuk terus berkarya, salah satu harapan beliau ada dari kalangan anak-anak muda yang belajar naskah-naskah jawa kuno untuk melanjutkan perjuangannya dan mengangkatnya ke media digital supaya bisa dinikmati oleh banyak orang.

Sangat kaget ketika mendapatkan informasi bahwa beliau kembali ke rahmatullah begitu cepatnya, padahal dua pekan sebelum wafatnya saya masih sempat komunikasi untuk menanyakan terjemah naskah Het Van Bonang dan Profak Ferrara yang berkaitan dengan Wali Songo, dan beliau pun meminta fotonya yang bagus supaya bisa diterjemahkan lengkapnya, begitulah sosok beliau, tidak pelit ilmu dan tidak sulit dihubungi. 

Dua pekan sebelum wafatnya, beliau sedang menerjemahkan buku Dalang Wayang, Ternayata Serat Rancang, Madujaya dan Dewi Sujinah, dan memang  masih banyak naskah-naskah kuno yang belum diterjemahkan dan tentunya akan sangat bermanfaat bagi generasi muda Indonesia di masa depan. Namun takdir berkehendak lain, Allah Subhanahu Wa Ta'ala lebih sayang kepada beliau.

Ki Tarka lewat perkenalan kita meskipun belum lama dan diskusi yang kita lakukan, saya menyaksikan bagaimana perjuangan dan kisahmu, semangat dan istiqomahmu dalam belajar, menelusuri naskah-naskah kuno ke berbagai daerah dan tidak pelit ilmu kepada siapapun bahkan tanpa pamrih meskipun kadang penghargaan yang engkau terima belum sebagaimana mestinya, andai waktu bersahabat, kelak akan saya kisahkan orang-orang hebat sepertimu kepada anak cucuku, jasamu begitu besar untuk literasi negeri ini bahkan tanpa pamrih, bangsa ini berhutang budi kepadamu.

Terima kasih Ki Tarka atas ilmu, kesempatan yang mulia dan berharga serta inspirasinya, saya menjadi salah satu orang yang sangat beruntung bisa bertemu dan meneguk ilmu-ilmu langsung darimu.

Terhadiahkan Fatihah dan doa untuk ruhnya, rahimahullaahu rahmatan wasi'ah

Bandung, Jawa Barat

Sore menjelang Senja

Senin, 5 Juli 2021

Yang Berduka

Tatang Hidayat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun