Mohon tunggu...
Tatang  Hidayat
Tatang Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Student Rihlah Indonesia

Tatang Hidayat, bergiat di Student Rihlah Indonesia. Ia mulai menulis sejak SD, ketika masa SMK ia diamanahi menjadi pimpinan redaksi buletin yang ada di sekolahnya. Sejak masuk kuliah, ia mulai serius mendalami dunia tulis menulis. Beberapa tulisannya di muat diberbagai jurnal terakreditasi dan terindeks internasional, buku, media cetak maupun online. Ia telah menerbitkan buku solo, buku antologi dan bertindak sebagai editor buku dan Handling Editor Islamic Research: The International Journal of Islamic Civilization Studies. Selain menulis, ia aktif melakukan jelajah heritage ke daerah-daerah di Indonesia, saat ini ia telah mengunjungi sekurang-kurangnya 120 kab/kota di Indonesia. Di sisi lain, ia pun telah melakukan jelajah heritage ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Penulis bisa di hubungi melalui E-mail tatangmushabhidayat31@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa: Penendang Bola Salju Perlawanan Nasional terhadap Pemerintahan Bala Tentara Jepang

21 Februari 2021   10:39 Diperbarui: 22 Februari 2021   18:21 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mudah-mudahan tulisan sederhana ini bisa mengobati kerinduan umat terhadap sosok ulama panutan, karena dalam situasi seperti ini, kerinduan untuk menghadirkan sosok ulama panutan terasa sangat wajar. 

Tulisan ini merupakan sebuah ikhtiar untuk menampilkan sosok tipikal ulama panutan yang direpresentasikan dengan baik oleh Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa di zamannya. Beliau bersikap oposan pada setiap kekuasaan represif dan tirani dari penguasa imperialis dan berani menentang setiap kondisi yang dianggap mungkar.

Jika masa penjajahan Belanda yang menendang bola salju perlawanan nasional adalah Pangeran Diponegoro. Maka masa penjajahan Jepang yang menendang bola salju perlawanannya adalah Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa. Bahkan sebagian kalangan mengatakan, perlawanan Sukamanah tidak hanya mengguncang Tokyo, tetapi juga mengguncang Jerman dan Amerika.

Ada 17 poin yang saya angkat dalam tulisan sederhana ini, di antaranya :

Pertama, motif dari perlawanan Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa bukan hanya atas dasar melawan kezaliman penjajahan Jepang, tetapi hakikatnya dilandasi dengan nilai-nilai tauhid karena menolak kemusyrikan. Saat itu setiap pagi masyarakat Tasikmalaya diharuskan melakukan saikeirei yakni membungkuk setengah badan ketika matahari terbit ke arah Tokyo. 

Di sisi lain, Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa dalam menyebut penjajah Jepang, beliau menambah diksinya dengan kafir Jepang. Ini mengingatkan kita juga dengan diksi yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro saat melakukan perlawanan kepada penjajah Belanda, bukan hanya penjajah Belanda tetapi menambahkannya dengan penjajah kafir Belanda. Diksi kafir banyak tercantum dalam Babad Diponegoro yang ditulis Sang Pangeran di Manado. 

Oleh karena itu, landasan perjuangan Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa dilandasi dengan ketauhidan dan menginginkan Indonesia merdeka berdasarkan Islam.

Kedua, berdasarkan referensi lain ternyata ada seorang ulama lagi yang menolak melakukan saikeirei yakni Haji Abdul Karim Amrullah atau Haji Rasul (ayah Buya Hamka) dari Maninjau, Sumatera Barat. Ini menunjukkan meskipun terpisah dengan jarak yang cukup jauh antara Tasikmalaya Jawa Barat dan Maninjau Sumatera Barat tetapi karena dasarnya sama adalah tauhid yang kuat maka dalam menyikapi saikeirei pun kedua ulama tersebut  ada kesamaan dengan menolaknya.

Ketiga, dari segi nasab ada hal yang menarik dalam diri Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa, karena nasab beliau ke atasnya belum diketahui dikarenakan kurangnya referensi. 

Namun ketika penulis bersilaturahim kepada salah seorang cucu beliau, yakni Yusuf Hazim, beliau memperlihatkan kepada penulis salah satu pusaka yakni berupa pedang yang dihikayatkan diturunkan secara turun temurun dan dikatakan berasal dari Kesultanan Mataram Islam. Ini hal yang menarik untuk terus ditelusuri nasab Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa. 

Tidak menutup kemungkinan jika ditelusuri lebih lanjut silsilah nasab Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa dapat diasumsikan : 1. Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa memiliki nasab sebagai keturunan dari Kesultanan Mataram Islam. 2. Nasab Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa bagian dari para ksatria bhayangkara Kesultanan Mataram Islam yang mukim di Tasikmalaya, sekaligus utusan resmi kesultanan. 3. Nasab Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa merupakan pribumi asli (bumi putra) yang mendapat amanah sebagai wakil resmi Kesultanan Mataram Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun