Mohon tunggu...
Tatang  Hidayat
Tatang Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Student Rihlah Indonesia

Tatang Hidayat, bergiat di Student Rihlah Indonesia. Ia mulai menulis sejak SD, ketika masa SMK ia diamanahi menjadi pimpinan redaksi buletin yang ada di sekolahnya. Sejak masuk kuliah, ia mulai serius mendalami dunia tulis menulis. Beberapa tulisannya di muat diberbagai jurnal terakreditasi dan terindeks internasional, buku, media cetak maupun online. Ia telah menerbitkan buku solo, buku antologi dan bertindak sebagai editor buku dan Handling Editor Islamic Research: The International Journal of Islamic Civilization Studies. Selain menulis, ia aktif melakukan jelajah heritage ke daerah-daerah di Indonesia, saat ini ia telah mengunjungi sekurang-kurangnya 120 kab/kota di Indonesia. Di sisi lain, ia pun telah melakukan jelajah heritage ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Penulis bisa di hubungi melalui E-mail tatangmushabhidayat31@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catatan dari Seminar Nasional Pendidikan Dasar (PGSD FKIP UNPAS)

4 Desember 2018   07:12 Diperbarui: 4 Desember 2018   07:22 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika boleh berpendapat menanggapi pernyataan tersebut, sebenarnya yang memiliki tanggung jawab untuk menanamkan pendidikan karakter bukan hanya kewajiban guru PKN dan PAI saja, tetapi tanggung jawab semua guru, karena berdasarkan tuuan pendidikan nasional dalam UU.No. 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional salah satunya mengembangkan potensi peserta didik dalam menanamkan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia, tujuan tersebut harus harus dipahami sebagai tanggung jawab semua guru.

Pemaparan pertama yang disampaikan oleh Dr. Fahrurrozi, M. Pd. dengan mengangkat judul Generasi Milineal dan Cara Belajar Masa Kini. 

Beliau menjelaskan ada beberapa elemen penting yang diperlukan generasi milineal di Indonesia yakni : Pertama, penguatan pendidikan karakter. Kedua, revitalisasi pengetahuan humaniora yakni pengetahuan yang berhubungan dengan budaya, kemanusiaan, dan nilai-nilai spiritual ini bisa dianggap kalah pamor di kalangan generasi muda bangsa. 

Banyak yang lebih menyukai pengetahuan eksakta dan teknis yang bisa mengarahkan mereka ke hal-hal praktis serta menghasilkan skill untuk bekerja. 

Akan tetapi, jika generasi muda Indonesia mengabaikan pengetahuan budaya, kemanusiaan, dan religi, mereka akan mudah terpengaruh budaya luar. 

Ketiga, optimalisasi teknologi, yakni kemajuan sebuah bangsa sering diukur dengan seberapa canggih bangsa tersebut, baik itu dalam mengadopsi maupun mencipta sebuah teknologi. Dalam hal ini sebut saja Jerman, Jepang, 

Amerika Serikat, dan Tiongkok yang merupakan bangsa-bangsa penemu teknologi canggih. Seakan-akan mencipta sesuatu yang baru atau inovasi sudah mendarah daging di dalam diri masyarakatnya.

Narasumber kedua yakni Edi Mulyono, M. M. mengangkat judul Pembelajaran Berbasis Digital untuk Generasi Milineal. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan berbagai problematika yang dialami pendidikan dan guru di Indonesia. 

Maka dari itu, untuk menjawab tantangan masa milineal, guru masa depan mesti memiliki kriteria yaitu unggul dalam kompetensi pedagogik, unggul dalam penguasaan bidang keahlian, unggul dalam kompetensi kepribadian, unggul dalam kompetensi sosial disertai dengan karakter kuat dan cerdas, cinta tanah air dan memiliki jiwa "kesepenuhatian" dan "kemurahatian"  dalam melaksanakan tugas kependidikan.

Beliau pun menambahkan bahwa profil guru zaman now harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, diantaranya : Melek digital, mampu menggunakan alat digital dan kecanggihan teknologi. Mampu memanfaatkan berbagai sumber belajar.

 Menyuguhkan pembelajaran yang menyenangkan (tidak ceramah), menggunakan SCL. Guru harus menjadi Role Model dan Guru sebagai pembelajar sepanjang hayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun