Jika boleh berpendapat menanggapi pernyataan tersebut, sebenarnya yang memiliki tanggung jawab untuk menanamkan pendidikan karakter bukan hanya kewajiban guru PKN dan PAI saja, tetapi tanggung jawab semua guru, karena berdasarkan tuuan pendidikan nasional dalam UU.No. 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional salah satunya mengembangkan potensi peserta didik dalam menanamkan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia, tujuan tersebut harus harus dipahami sebagai tanggung jawab semua guru.
Pemaparan pertama yang disampaikan oleh Dr. Fahrurrozi, M. Pd. dengan mengangkat judul Generasi Milineal dan Cara Belajar Masa Kini.Â
Beliau menjelaskan ada beberapa elemen penting yang diperlukan generasi milineal di Indonesia yakni : Pertama, penguatan pendidikan karakter. Kedua, revitalisasi pengetahuan humaniora yakni pengetahuan yang berhubungan dengan budaya, kemanusiaan, dan nilai-nilai spiritual ini bisa dianggap kalah pamor di kalangan generasi muda bangsa.Â
Banyak yang lebih menyukai pengetahuan eksakta dan teknis yang bisa mengarahkan mereka ke hal-hal praktis serta menghasilkan skill untuk bekerja.Â
Akan tetapi, jika generasi muda Indonesia mengabaikan pengetahuan budaya, kemanusiaan, dan religi, mereka akan mudah terpengaruh budaya luar.Â
Ketiga, optimalisasi teknologi, yakni kemajuan sebuah bangsa sering diukur dengan seberapa canggih bangsa tersebut, baik itu dalam mengadopsi maupun mencipta sebuah teknologi. Dalam hal ini sebut saja Jerman, Jepang,Â
Amerika Serikat, dan Tiongkok yang merupakan bangsa-bangsa penemu teknologi canggih. Seakan-akan mencipta sesuatu yang baru atau inovasi sudah mendarah daging di dalam diri masyarakatnya.
Narasumber kedua yakni Edi Mulyono, M. M. mengangkat judul Pembelajaran Berbasis Digital untuk Generasi Milineal. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan berbagai problematika yang dialami pendidikan dan guru di Indonesia.Â
Maka dari itu, untuk menjawab tantangan masa milineal, guru masa depan mesti memiliki kriteria yaitu unggul dalam kompetensi pedagogik, unggul dalam penguasaan bidang keahlian, unggul dalam kompetensi kepribadian, unggul dalam kompetensi sosial disertai dengan karakter kuat dan cerdas, cinta tanah air dan memiliki jiwa "kesepenuhatian" dan "kemurahatian" Â dalam melaksanakan tugas kependidikan.
Beliau pun menambahkan bahwa profil guru zaman now harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, diantaranya : Melek digital, mampu menggunakan alat digital dan kecanggihan teknologi. Mampu memanfaatkan berbagai sumber belajar.
 Menyuguhkan pembelajaran yang menyenangkan (tidak ceramah), menggunakan SCL. Guru harus menjadi Role Model dan Guru sebagai pembelajar sepanjang hayat.