Mohon tunggu...
HIDAYAT SYAH AL HAKIM
HIDAYAT SYAH AL HAKIM Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis dan Youtuber

Menjadikan Lebih Baik di Masa yang Akan Datang

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Upgrading dan Rapat Kerja Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah

26 Desember 2024   01:30 Diperbarui: 25 Desember 2024   23:39 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humas Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah


Bandar Aceh, 24 Desember 2024. Pengurus Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah (IPPematA) Bandar Aceh secara resmi melangsungkan kegiatan upgrading dan rapat kerja (Raker) periode 2024-2026. Acara ini dipilih dengan tema "Menciptakan Solidaritas Demi Pengurus Yang Berkualitas" guna meningkatkan kualitas dan sinergi internal anggota.

Acara ini didampingi oleh Mr. Geubryal Al Fath Budian, yang mewakili Bapak Hendra Budian, sebagai narasumber utama. Hadir juga Marza Halis Munthe, mantan Ketua Umum dan Alumni IPMatA, serta Wakil 1 Agam Inong Aceh.
 
Acara dibuka oleh Ketua Umum IPMatA, Farhan Ananda. Dalam pidato resminya, Farhan menjelaskan pentingnya kehadiran IPMatA di tengah-tengah masyarakat Aceh Tengah. Beliau menyuarakan kekhawatiran akan masalah ilegalitas tambang yang semakin serius di wilayah tersebut. "Sebagai putra daerah Aceh Tengah," katanya, "kami harus bersama-sama mengawal pemerintah untuk menindaklanjuti pelaku penambangan ilegal segera".

Bapak Hendra Budian menyampaikan pesan inspiratif tentang pentingnya independen dan swadaya dalam mengelola organisasi. Beliau menekankan pentingnya membantu organisasi dengan mendirikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) milik sendiri. "Seperti apa yang dikatakan Sukarno," ungkapnya, "'Berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan guncang dunia.' Hari ini, kita memiliki banyak generasi muda dengan potensi unggulan masing-masing di setiap bidang. Namun, yang kurang adalah motivasi dan kemauan dari dalam diri mereka".

 Marza Halis Munthe, mantan Ketua Umum dan Alumni IPMatA, menyampaikan bahwa sebagai putra Gayo, mereka memiliki tugas untuk melewati badai-badai masa depan dengan tetap menjaga budaya tradisional. Beliau juga menggunakan metafora kapal laut yang berlayar melawan badai, menekankan pentingnya kerjasama dan solidaritas antarpemuda dalam menghadapi tantangan.

Acara ditutup dengan pidato akhir Marza Halis Munthe, yang menyatakan bahwa saat bersama-sama, mereka tidak hanya dapat melewati badai tapi juga saling melengkapi satu sama lain. Dengan demikian, IPMatA siap menghadapi masa depan dengan lebih kuat dan harmonis.


Kejadian ini menandai awal bagi IPMatA dalam era baru, dimana solidaritas dan kerjasama menjadi kunci sukses. Semoga upaya-upaya yang dilakukan dapat membawa dampak positif pada masyarakat Aceh Tengah dan membantu pemerintah dalam menyelesaikan isu-isu sosial ekonomi yang kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun