Dari Kebingungan Menuju Kejelasan: Kendala dan Solusi dalam Penyusunan Proposal Tesis Mahasiswa S2
Oleh Hidayat
Penyusunan proposal tesis merupakan tahap krusial dalam proses akademik mahasiswa Magister Pendidikan Islam (MPI). Namun, banyak mahasiswa yang mengalami berbagai kendala yang dapat menghambat kemajuan mereka. Kendala-kendala ini tidak hanya mempengaruhi kualitas proposal yang disusun, tetapi juga dapat berdampak pada hasil akhir tesis. Dalam artikel ini, penulis akan membahas beberapa kendala utama yang dihadapi mahasiswa S2 MPI dalam penyusunan proposal tesis serta solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi masalah tersebut.
A. Kurangnya Informasi
Salah satu kendala utama yang dihadapi mahasiswa adalah kurangnya informasi mengenai prosedur dan tahapan penyusunan proposal tesis. Banyak mahasiswa yang tidak memahami terhadap buku panduan yang disediakan oleh fakultas. Ketidakjelasan informasi ini sering kali mengakibatkan kebingungan dan ketidakpastian dalam proses penyusunan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami aturan juknis dari fakultas.
B. Kurang Koordinasi Bimbingan
Proses bimbingan antara mahasiswa dan dosen pembimbing sering kali tidak berjalan dengan optimal. Banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam menjadwalkan pertemuan atau mendapatkan umpan balik yang konstruktif dari pembimbing mereka. Hal ini menyebabkan ketidakpastian dalam arah dan kualitas proposal yang sedang disusun. Untuk mengatasi masalah ini, dosen pembimbing perlu lebih proaktif dalam menjadwalkan pertemuan secara bersama sama dan memberikan umpan balik yang teratur.
C. Kurang Memahami Juknis (Petunjuk Teknis)
Banyak mahasiswa yang tidak sepenuhnya memahami juknis yang berlaku untuk penyusunan proposal tesis. Ketidakjelasan mengenai format, struktur, dan konten yang diharapkan dalam proposal dapat menyebabkan kebingungan dan berpengaruh negatif pada kualitas karya yang dihasilkan. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai juknis penyusunan proposal tesis perlu dilakukan agar mahasiswa memahami dengan baik apa yang diharapkan dari mereka.
D. Keterbatasan Waktu