Oleh Hidayat
Setelah membaca artikel yang disusun oleh Prof. Dr. A Rusdiana di Kompasiana yang membahas tentang peningkatan talenta muda melalui etika digital dalam menghadapi konten negatif di internet menyongsong era bonus demografi 2030, penulis terdorong untuk mendalami lebih lanjut tentang literasi digital.Â
Di era yang semakin didorong oleh kemajuan teknologi, kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan literasi tradisional, tetapi juga oleh literasi digital---yaitu kemampuan untuk secara aktif terlibat, mengevaluasi, dan memanfaatkan lingkungan digital. Wacana ilmiah ini menggali peran penting literasi digital dalam memperkuat pendidikan karakter dalam kerangka Society 5.0. Oleh karena itu, mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang bagaimana literasi digital dapat menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun karakter dan etika yang kuat di tengah dinamika perkembangan teknologi di masa depan.Mari kita bahas:
Pertama  Pendidikan Karakter di Masyarakat 5.0
Pendidikan karakter berdiri sebagai komponen yang tidak terpisahkan dalam menumbuhkan nilai-nilai moral dan etika di kalangan peserta didik. Di era Society 5.0, dimana teknologi digital terintegrasi dengan sempurna ke dalam kehidupan sehari-hari, literasi digital muncul sebagai faktor penting dalam mendukung pendidikan karakter. Melalui literasi digital, individu dapat menumbuhkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, kolaborasi, dan keterampilan memecahkan masalah.
Kedua Hubungan Literasi Digital dan Pendidikan Karakter
Studi ini menggarisbawahi korelasi antara literasi digital dan penguatan pendidikan karakter, dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk pengetahuan teknologi, keterampilan digital, perilaku online yang bertanggung jawab, dan kesadaran etis di dunia digital. Temuan penelitian menunjukkan bahwa literasi digital dapat menjadi alat yang efektif dalam memperkuat pembentukan karakter di era Society 5.0.
Ketiga Tantangan dan Strategi Mitigasi
Namun demikian, tantangan muncul seiring dengan integrasi literasi digital ke dalam pendidikan karakter. Salah satu tantangan tersebut adalah dampak buruk teknologi, seperti cyberbullying dan kekerasan seksual terhadap anak, yang mencerminkan lemahnya karakter bangsa. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan bimbingan dan pengawasan yang tepat, khususnya kepada generasi muda, dalam penggunaan teknologi.
Keempat Adaptasi Kurikulum untuk Pendidikan Karakter di Masyarakat 5.0
Pendidikan karakter di era Society 5.0 memerlukan adaptasi dalam desain kurikulum pendidikan. Penekanan pada penanaman budi pekerti yang baik dan akhlak yang kuat serta pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif menjadi suatu keharusan. Selain itu, integrasi teknologi dalam proses pembelajaran sangat penting untuk mempersiapkan generasi masa depan menjadi bagian dari masyarakat yang terhubung dan terampil di era digital.
literasi digital berperan penting dalam membentengi pendidikan karakter di era Society 5.0. Dengan memberikan perhatian yang cukup terhadap aspek literasi digital, diharapkan generasi mendatang dapat mengembangkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat dalam penggunaan teknologi digital, sehingga berkontribusi terhadap masyarakat yang berbudaya dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H