Oleh Hidayat
pendidikan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia hidup berkelompok dan bermasyarakat, serta berinteraksi dalam berbagai institusi, termasuk lembaga pendidikan. Meskipun abstrak, keberadaan organisasi ini sangat terasa melalui berbagai aturan dan struktur yang membentuknya.
Pertama Organisasi Kelembagaan dalam Pendidikan Islam
Lembaga pendidikan Islam seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung adalah contoh nyata bagaimana organisasi tersebut berfungsi. Walaupun tidak dapat dilihat secara fisik, organisasi ini memiliki struktur dan aturan yang jelas. Keharusan memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), peraturan akademik, dan statuta universitas yang mengatur kehidupan akademik seluruh civitas akademika adalah contoh aturan yang menunjukkan keberadaan organisasi ini.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung tidak hanya mencakup aspek administratif, tetapi juga memiliki sistem dan budaya yang membentuk lingkungan akademik. Peraturan akademik mengatur kurikulum, sistem penilaian, dan prosedur akademik lainnya. Statuta universitas menetapkan visi, misi, tujuan, dan tata cara pengelolaan universitas, termasuk hubungan antara dosen, mahasiswa, dan staf administratif.
Kedua Pengertian dan Istilah Organisasi
Untuk memahami konsep organisasi kelembagaan, penting untuk memahami apa itu "organisasi" dan "lembaga" serta perbedaannya. Menurut Myron Weiner, organisasi adalah artikulasi dari bagian-bagian yang membentuk satu kesatuan sesuai fungsinya masing-masing. Ini berarti setiap bagian dalam organisasi memiliki peran dan fungsi spesifik yang saling melengkapi.
Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru yang sesuai dengan perubahan dalam lembaga kemasyarakatan. Reorganisasi diperlukan ketika norma dan nilai lama tidak lagi relevan dengan situasi atau kebutuhan saat ini. Ini melibatkan pembaruan struktur, peran, dan tanggung jawab untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
Ketiga Definisi dan Teori Kelembagaan
Kelembagaan atau institusi, menurut Ensiklopedia Sosiologi, adalah seperangkat hubungan norma, keyakinan, dan nilai yang terpusat pada kebutuhan sosial dan serangkaian tindakan penting yang berulang. Institusi berbeda dengan organisasi karena lebih menekankan pada norma dan nilai yang mendasari tindakan dan interaksi sosial.
Institusi adalah bagian dari sistem sosial yang lebih luas, yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Misalnya, institusi pendidikan tidak hanya mencakup sekolah dan universitas, tetapi juga mencakup norma dan nilai terkait pendidikan seperti pentingnya literasi dan keterampilan. Teori kelembagaan membantu memahami bagaimana norma dan nilai ini dipertahankan, disebarluaskan, dan berubah seiring waktu.
Keempat Unsur-unsur Kelembagaan
Menurut Hendropuspito, institusi memiliki beberapa unsur penting:
a.Kebutuhan Sosial Dasar: Institusi harus menjamin pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan pendidikan. Misalnya, institusi pendidikan memastikan bahwa setiap individu mendapatkan akses ke pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
 Â
b.Organisasi yang Relatif Tetap: Karena melayani kebutuhan yang tetap, institusi biasanya berubah dengan lambat. Institusi memiliki struktur yang stabil untuk memastikan keberlanjutan dalam pemenuhan kebutuhan sosial. Perubahan dalam institusi cenderung terjadi secara evolusioner, bukan revolusioner.
c.Struktur Tersusun: Institusi memiliki pola kelakuan, peranan sosial, dan hubungan antar elemen yang relatif tetap. Struktur ini mencakup hirarki, peran dan tanggung jawab yang jelas, serta prosedur yang harus diikuti. Struktur ini membantu menjaga keteraturan dan memastikan bahwa semua anggota institusi memahami tugas dan tanggung jawab mereka.
d.Cara Bertindak yang Mengikat: Institusi mengatur cara bertindak yang diakui oleh semua pihak terkait dan dilengkapi dengan sanksi untuk pelanggaran. Norma dan aturan yang mengikat ini memastikan bahwa semua anggota institusi bertindak sesuai dengan nilai dan tujuan institusi. Sanksi untuk pelanggaran membantu menegakkan kepatuhan dan menjaga integritas institusi.
Lembaga pendidikan Islam merupakan contoh konkret dari organisasi kelembagaan yang ada dalam masyarakat. Meskipun tidak berwujud fisik, keberadaannya dapat dirasakan melalui berbagai aturan dan struktur yang mengaturnya. Memahami konsep dan teori organisasi kelembagaan membantu kita melihat bagaimana institusi-institusi ini berfungsi dan berperan dalam memenuhi kebutuhan sosial dasar manusia.