Mohon tunggu...
HIDAYAT
HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan,Pendakwah

saya adalah praktisi pendidikan, saat ini tengah menempuh pendidikan pada program Pascasarjana S2 Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang sebelumnya di STAI Yamisa Soreang Bandung Prodi Pendidikan Agama Islam. Saya juga merupakan aktivis di lembaga/ organisasi Islam di Kabupaten Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prof Rusdiana: Produktivitas Luar Biasa dengan 162 Tulisan dalam 19 Hari dan Relevansinya dengan Kurikulum Merdeka menuju Indonesia Emas 2045

22 Mei 2024   13:21 Diperbarui: 22 Mei 2024   13:45 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Profil media Kompasiana Prof. Rusdiana/dokpri tangkap layar laman Kompasiana

Oleh HIdayat


Hari ini, media tulis Kompasiana menghadirkan sosok Prof. Rusdiana, Guru Besar Manajemen Pendidikan Islam (MPI), yang telah menunjukkan prestasi luar biasa. Dalam kurun waktu 19 hari, sejak 2 Mei 2024, beliau berhasil menulis 162 artikel. Prestasi ini bukan hanya mencerminkan dedikasi dan produktivitas tinggi, tetapi juga menyampaikan pesan penting terkait kualitas dan relevansi pendidikan di Indonesia.

Pertama Implementasi Kurikulum Merdeka

Dalam diskusi kami, Prof. Rusdiana menekankan pentingnya kualitas dan relevansi pendidikan melalui implementasi Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini didesain untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas dalam proses belajar mengajar, memungkinkan guru dan siswa mengembangkan potensi mereka secara optimal. Kurikulum Merdeka adalah kunci untuk menciptakan generasi cerdas dan berkarakter yang mampu menghadapi tantangan global.

Kedua Pentingnya Guru Berkualitas

Prof. Rusdiana menjelaskan bahwa guru merupakan pilar utama dalam pendidikan. Guru yang berkualitas memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan membimbing siswa mencapai potensi terbaik mereka. Dengan Kurikulum Merdeka, guru diberikan kebebasan untuk menerapkan metode pengajaran inovatif yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru yang berkompeten adalah elemen krusial dalam memastikan bahwa pendidikan yang diterima siswa bukan hanya teoritis, tetapi juga aplikatif dan relevan.

Ketiga Kurikulum yang Relevan

Kurikulum yang relevan adalah kurikulum yang mampu menjawab tantangan zaman. Kurikulum Merdeka berfokus pada penyediaan materi yang tidak hanya teoritis tetapi juga praktis. Tujuan utamanya adalah membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia nyata, sehingga mereka siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Keempat Pembelajaran yang Bermakna

Pembelajaran yang bermakna, menurut Prof. Rusdiana, adalah proses belajar yang tidak hanya menekankan hasil akademis, tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan hidup. Pembelajaran ini bertujuan untuk menciptakan siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijaksana dalam pengambilan keputusan. Kurikulum Merdeka mendukung pembelajaran yang bermakna dengan memberikan ruang bagi eksplorasi dan kreativitas.

Kelima Evaluasi yang Efektif

Evaluasi dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada penilaian akhir, tetapi juga pada proses pembelajaran itu sendiri. Evaluasi yang efektif adalah evaluasi yang mampu memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa, sehingga mereka bisa terus belajar dan berkembang. Evaluasi ini membantu memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk mencapai potensi maksimal mereka.

Keenam Menuju Indonesia Emas 2045

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun