Bak mengukir mimpi di kanvas Langit
Kuukir kau dalam ingatanku
Tak sesentipun dari detail tubuhmu terlewatkan
Mulai dari matamu yang sayu,
Bibirmu yang laksana lautan madu
Lentik jemari indahmu seumpama dawai-dawai biola
Atau ranum tubuhmu yang merebak mawar
Kita pernah berpaut satu sama lain
Pada suatu masa yang hanya ada aku dan k au
Kitapun pernah menghunuskan layar berbiduk
Berlayar melintasi samudera asmara beriak-riak ombak
Menyusuri dermaga yang tak seorangpun tahu
Pesona itu meruntuhkan pilar-pilar kokoh Yunani
Merebak lara berarak-arak menyelimuti ruang di hati
Kini nampan takkan lagi berisi seperti sediakala
Menyisahkan puing-puing cerita di pagi buta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H