Redenominasi rupiah kenapa tidak? Dari Rp. 1000,- menjadi Rp. 1, Rp. 100.000,- menjadi Rp.100,- atau menghilangkan 3 nol dibelakang.
Sangat setuju kalo kebijakan ini. Cuma yang perlu diwaspdai harga-harga barang juga ikut berubah alias berubah harga menjadi naikkk. Sebaiknya redenominasi rupiah diawal-awal perubahan dibuat mirip dengan mata uang yang sekarang berlaku. Sehingga orang tidak akan bingung dengan perubahan tersebut.
Misalnya biar tidak menimbulkan perubahan harga, mata uang tetap mempertahankan gambar yang sama dan pergantian istilah dari nilai mata uang. Misalnya untuk mata uang Rp. 100.000,-Â gambar tetap sama tapi penyebutan nilai diubah menjadi 100rb. Dalam penulisannya rb ditulis lebih kecil dari angka 100. Hal ini akan membiasakan masyarakat persepsinya pada 100rb = Rp 100.000,-. Sedangkan untuk uang kecil, misalnya Rp 500,- diubah nilainya menjadi Rp. 5rt. Kemudian jika uang pecahan Rp 100.000,- telah ditarik peredaran bisa mulai dimunculkan uang Rp. 100 = Rp. 100rb. Redenominasi uang ini memang penting tetapi dalam pelaksanaanya jangan sampai membuat masyrakat kecil lebih menderita. Memang banggalah jika kita memiliki mata uang yang hampir setara dengan $, tapi alangkah bahagianya jika rakyat kecil turut menikmatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H