Ibu...
Kau adalah master dari setiap tugas.
Kau adalah sumber kenyamanan yang dapat diandalkan.
Kau adalah bantal di saat jatuh.
Kau membantu di saat-saat sulit.
Begitu lembut, namun begitu kuat.
Dalam senyum kau sembunyikan letihmu.
Tiada yang lebih tulus dari cinta kasihmu.
Tiada yang lebih hebat dari pengorbananmu.
Tiada yang lebih kuat dari perjuanganmu.
Ketika ragamu mulai rapuh,
Kakimu yang tak lagi kukuh,
Pandanganmu yang semakin keruh,
Kau tetap jadi sayap pelindung bagiku.
Kau tetap berusaha memberi yang terbaik.
Tak pernah kuharap kau cepat tua.
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia.
Selalu ku harapkan kau terus bersamaku,
Dengan cinta dan kasih sayang yang tiada tara.
Kini aku beranjak remaja.
Kasih sayang itu masih tetap sama.
Perhatian itu masih seluas samudra,
Takkan surut hingga senja menyapa,
Terus kekal abadi dalam suka dan duka.
Maaf jika tak selalu ada di saat lukamu melanda.
Maaf jika belum bisa menjadi kebanggaanmu,
Namun, aku sedang berjuang menggapai cita-citaku.
Semoga aku bisa membanggakanmu,
Ibu..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI