Mohon tunggu...
NURUL HIDAYAH
NURUL HIDAYAH Mohon Tunggu... -

Nurul Hidayah Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dunia Fana

22 Januari 2015   05:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:38 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semilir angin yang selalu menyejukan hati seorang insan disaat suka ataupun duka. Matahari tersenyum cerah menerangi jiwa seorang insan yang sedang diselimuti oleh rintangan dunia. Burung-burung bernyanyi seakan menyemangati gairah hidupnya yang penuh dengan tantangan dunia. Rumput pun bergoyang seakan mengajak seorang insan agar selalu bahagia. Semua ikut merasakan disaat insan sedang dirudung derita. Mereka ingin seorang insan menyambut hari dengan berseri bersama matahari yang selalu menyinari kegelapan hatinya. Burung-burung yang selalu membuat dunia terasa ramai dengan suara merdunya yang selalu dilantunkan setiap harinya.

Waktu terus berjalan mengitari dunia, biarlah semua diatur-Nya. Menjadi manusia yang selalu meniti bait-bait penyesalannya hingga hati akan selalu tunduk pada Ilahi. Kehidupan yang fana hanya membuat diri terluka jika tidak dijalani dengan sebaik-baik niat yang timbul dari hati nurani seorang insan.

Kehidupan yang penuh dengan hiruk-pikuk dunia, membingungkan akan prinsip seorang insan yang sudah tertanam rapi. Begitu besar nafsu yang melekat pada jiwa seorang insan jika tidak dibentengi dengan iman dan taqwa yang begitu kuat. Dengan mudah setan meracuni jiwa manusia sehingga selalu terjebak dalam dunia yang fana ini.

Insan memang telah tercipta dengan tujuan baik dan merupakan makhluk paling sempurna dari makhluk lainnya. Langkah yang harus dilakukan insan adalah memahami makna hidup yang sesungguhnya dengan memegang erat prinsip yang telah tertanam rapi, dan tetap berpegang teguh pada keimanan dan ketaqwaan sehingga akan selamat dari godaan setan yang akan menjerumuskan seorang insa ke dalam jurang api neraka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun