Mohon tunggu...
hida latifah
hida latifah Mohon Tunggu... -

JBSI UNJ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melestarikan Seni Tari Tradisional yang Sudah Hampir Punah Dengan Berkembangnya Tarian Modern

12 Juni 2014   07:40 Diperbarui: 4 April 2017   18:14 8895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Negara indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan dari mulai tarian , musik, adat, bahasa, dan lain sebagainya. Kita seharusnya bangga, dengan ini kita bisa menarik peminat turis asing yang pergi ke indonesiaIndonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan yang tidak bisa diragukan lagi dari mulai dari bahasa ,adat,tarian musik dan lain sebagainya. Bangsa kita juga memiliki kurang lebih 742 bahasa daerah, 33 pakaian adat dan ratusan tarian adat,. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang harus kita syukuri dan lestarikan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya, Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi.

Namun yang berkembang saat ini banyaknya mayoritas orang yang sudah mulai mengabaikan bahkan melupakan kebudayaan bangsa seperti halnya tarian tradisional. Tak sedikit anak muda yang malah lebih senang menarikan tarian modern dari pada tarian tradisional.Dari waktu kewaktu, tarian tradisional sudah mulai tertutupi oleh adanya tarian modern mekipun tidak semua, tarian tradisional kini sudah tidak dilirik lagi, bahkan Anak-anak hingga kaum muda kini sudah lebih mengenal tarian modern daripada tarian tradisional.

Padahal jika kita cermati bersama, tari-tarian tradisional ini memiliki daya tarik bagi wisatawan manca negara. Bahkan tak sedikit negara lain yag ingin mengklaim tari-tarian yang lita miliki seperti contoh beberapa waktu lalu tari pendet yang berasal dari bali yang diklaim oleh negara Malaysia, itu semua menunjukan bahwa budaya tari yang kita miliki sangat mempunyai pengaruh besar.

Kurangnya kesadaran masyarakat akan kecintaan kepada tari-tarian tradisional membuat perlahan demi perlahan eksistensinya berkurang atau bahkan punah tak dapat di nikmati lagi, apalagi yang berkembang akhir-akhir ini negara kita sedang mengalami arus globalisasi yang cukup kuat mempengaruhi seluruh generasi muda kita seperti munculnya tari-tarian modern seperti harlem shake, atau tarian K-Pop yang membuat mereka lebih tertarik untuk mempelajarinya. Bahkan tak sedikit orang yang beramai-ramai membuat video tentang tarian tersebut dan di unggah di yuotube atau jejaring sosial lainnya. Miris,memang ketika melihat pelajar atau bahkan mahasiswa yang melakukan tarian ini. Mereka adalah generasi penerus yang seharusnya bisa memfilter budaya yang masuk ke dalam budaya kita, bukan malah menikmati tarian tersebut bahkan hingga membuat video dan menguggahnya ke jejaring sosial dan mungkin mereka tidak tahu asal usul adanya tarian tersebut.

Jika kita telaah dari segi sejarah, tentu tarian tersebut sangat tidak sesuai dengan falsafah negara kita yaitu pancasila dan moralitas bangsa kita. Jika dilihatdari segi agama pun tarian fenomenal ini tidak memiliki esensi apapun, bahkan hanya bersifat hura-hura dan parahnya lagi mengandung gerakan-gerakan yang mengandung unsur pornoaksi yang bisa menimbulkan syahwat yang seharusnya bisa lebih dicermati oleh seluruh lapisan generasi bangsa ini khususnya kaum muslim. Dengan adanya tarian modern sekarang ini, jika kita tidak bisa memfilternya terlebih dahulu, lama-lama tarian tradisional dan budaya bangsa kita akan semakin tertutupi bahkan bisa saja punah.

Melihat fenomena ini kita memang tak lantas dapat menyalahkan masyarakat yang lebih memilih menarikan tarian modern itu dibanding tari tradisional yang kita miliki. Perlunya ada penanaman dini tentang kecintaan terhadap budaya Indonesia khususnya seni bertari seperti mengenalkan seluruh tari-tarian tradisional agar setelah mereka mengenal lalu mereka tertarik untuk mempelajari selanjutnya. Atau kalau perlu diadakan ekstrakulikuler disetiap sekolah tentang tarian tradisioanal. Karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan kebudayaan kita yang melimpah ruah ini.

Sudah saatnya kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya pelajar dan mahasiswa, harus bisa memilah apa yang masuk dari luar artinya kita harus bisa memilih dan menyaring mana yang lebih baik dan positif untuk kita ikuti. Bukan sekedar ingin mengikuti tren yang sudah ada tanpa memfilter terlebih dahulu. Sudah saatnya kita kembangkan dan lestarikan kembali tarian tradisional yang sudah mulai tertutupi oleh tarian modern, karena bagaimanapun itu adalah hasil cipta karya bangsa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun