Oleh karena persebaran agama Hindu-Buddha paling banyak berada di pulau Jawa, tidak heran jika pulau Jawa, terutama di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi tempat keberadaan candi paling banyak di Indonesia. Selain itu, banyaknya keberadaan candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur juga dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha pada zaman dahulu berpusat di daerah provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Salah satu daerah yang menyimpan beragam candi peninggalan pada zaman kerajaan Hindu-Budhha adalah daerah Malang Raya. Malang menjadi daerah yang paling banyak menyimpan candi di daerah Jawa Timur. Setidaknya ada 27 buah candi yang terdapat di daerah Malang Raya. Salah satunya adalah candi Jago. Candi yang berada di dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang ini diperkiraan dibangun pada tahun 1268 Masehi pada masa kejayaan Kertanegara. Sejarah awal Candi Jago dapat ditemukan di kitab Pararaton. Di sana dijelaskan bahwa nama awal Candi Jago adalah 'Jajaghu' yang memiliki arti keagungan atau tempat yang suci. Candi Jago terbuat dari batu pegunungan, yakni batu andesit. Candi Jago, juga candi-candi lain peninggalan kerajaan Singosari rata-rata menghadap ke Barat. Hal ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat untuk menentukan arah.Â
Uniknya, pada bangunan Candi terdapat tiga pelataran atau tiga teras yang di masing-masing dindingnya terdapat relief-relief yang mewakili dua corak agama, yakni agama Hindu dan agama Buddha. Keberlangsungan pembangunan candi yang mewakili dua agama ini tidak lepas dari pengaruh Wisnuardhana yang pada masa pemerintahannya dapat menyatukan dua agama atau yang disebut sinkretisme. Badan candi bagian bawah mewakili agama Buddha yang di dalamnya terdapat relief Tamandaka atau Tanri, Â Angling Darma, dan Gunjara atau tempat penyiksaan, sedangkan bagian candi dari tengah ke atas mewakili agam Hindu yang di dalamnya terdapat relief Partayatnya, Arjuna Wihara, dan Krisnayana.
Meski tidak terbilang candi yang besar, tetapi hingga saat ini, candi Jago masih banyak digunakan sebagai tempat peribadatan oleh umat Hindu dan Buddha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H