Beberapa ikut berdoa seadanya. Menabur bunga sebagai formalitas lalu meninggalkan makamnya begitu saja. Menyedihkan. Tidak ada satupun yang bertahan di makamnya lebih dari dua puluh menit, kecuali pria itu. Pria yang diam-diam diolok-olok Harianja karena wajah kusutnya di akhir bulan.
Pria itu menjadi orang terakhir yang meninggalkan makamnya, dan menjadi pria pertama yang cukup lama menekurinya.
"Inilah alasan mengapa aku pernah mengatakan bahwa orang yang ber-Tuhan jauh lebih cerdas daripada orang yang tidak ber-Tuhan, Hari." katanya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H