Pada tanggal 3 Agustus 2024, Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 dari LPTK Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi di Desa Tegaldondo, Kabupaten Malang. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh anggota ibu-ibu PKK dan bertujuan untuk meningkatkan kreativitas serta kepedulian terhadap lingkungan dengan memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan dasar lilin aromaterapi.
Ketua Pelaksana Proyek Kepemimpinan, Faralina Pristiwanda, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kreativitas para peserta sambil menjaga lingkungan. "Melalui kegiatan pelatihan ini, diharapkan dapat mengurangi limbah dari minyak jelantah yang seringkali terbuang percuma setelah digunakan untuk memasak," ujarnya.
Penggunaan minyak jelantah sebagai bahan dasar lilin aromaterapi menjadi inovasi yang sangat bermanfaat. Minyak jelantah, yang biasanya dianggap sebagai limbah, dapat diolah kembali menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis dan estetis. Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan teknik-teknik dasar dalam pembuatan lilin aromaterapi, mulai dari proses penyaringan minyak jelantah hingga penambahan aroma dan pewarna alami.
Selain mengasah kreativitas, kegiatan ini juga mendukung kewirausahaan para ibu PKK. Faralina menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat menjadi modal awal bagi para ibu-ibu PKK untuk memulai usaha kecil-kecilan dengan menjual lilin aromaterapi hasil karya mereka. "Nilai-nilai yang diambil pada proyek ini adalah peduli lingkungan, kreativitas, dan meningkatkan keterampilan," ujarnya.
pendidikan. Melalui kegiatan ini, para mahasiswa dapat belajar berinteraksi dengan masyarakat, memahami kebutuhan dan masalah yang ada, serta mencari solusi yang tepat.
Pelatihan ini juga memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa-mahasiswi PPG Prajabatan agar mereka dapat menjadi guru-guru profesional yang berintegritas dan memiliki kontribusi nyata terhadap masyarakat dan duniaKegiatan ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak. Faralina mengucapkan terima kasih kepada LPTK Universitas Muhammadiyah Malang Program Studi PPG PGSD serta Dosen Pembimbing, Ibu Tyas Dviana, M.Pd, yang telah memberikan bimbingan dan dukungan penuh. "Kegiatan ini tentunya dapat terlaksana dengan bantuan berbagai pihak, dan saya ingin berterima kasih kepada semua yang terlibat," tambahnya.
Dalam konteks yang lebih luas, kegiatan semacam ini sejalan dengan pandangan para ahli tentang pentingnya pendidikan berbasis pengalaman. John Dewey, seorang filsuf dan pendidik terkenal, pernah mengatakan bahwa pendidikan sejati adalah proses pembelajaran yang terjadi melalui pengalaman langsung. Dengan terlibat dalam kegiatan sosial dan lingkungan seperti ini, para mahasiswa tidak hanya belajar teori di dalam kelas, tetapi juga mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan nyata.
Secara keseluruhan, pelatihan pembuatan lilin aromaterapi di Desa Tegaldondo merupakan contoh konkret bagaimana pendidikan dapat berperan dalam mengembangkan kreativitas, mendukung kewirausahaan, dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan semangat kolaborasi dan inovasi, masalah lingkungan seperti limbah minyak jelantah dapat diatasi dengan cara yang kreatif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H