Kabupaten Tanggamus, yang terletak di Provinsi Lampung, memiliki keindahan alam yang kaya dengan potensi sumber daya alam dan pariwisata, seperti Pantai Kiluan, Gunung Tanggamus, dan Air Terjun Way Lalaan. Namun, wilayah ini juga menghadapi tantangan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya, perubahan iklim, dan keterbatasan infrastruktur.
Realita Lingkungan di Tanggamus
1. Deforestasi dan Degradasi Lahan: Salah satu masalah utama di Tanggamus adalah deforestasi akibat pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertanian. Penggundulan hutan ini tidak hanya mengurangi keanekaragaman hayati, tetapi juga meningkatkan risiko bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.
2. Sampah dan Polusi Air: Banyaknya aliran sungai dan potensi pariwisata di Tanggamus juga membawa tantangan baru dalam manajemen sampah. Di beberapa area wisata, masalah sampah menjadi perhatian karena kurangnya fasilitas pengelolaan yang memadai. Sungai dan danau terancam oleh limbah rumah tangga maupun pertanian yang tidak dikelola dengan baik, sehingga mempengaruhi kualitas air.
3. Risiko Bencana Alam: Dengan topografi perbukitan dan pegunungan, Tanggamus memiliki risiko yang cukup tinggi terhadap bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, terutama di musim hujan. Curah hujan tinggi tanpa penanganan lingkungan yang baik meningkatkan risiko tersebut, dan seringkali infrastruktur seperti saluran air dan bendungan belum optimal.
4. Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Perikanan: Tanggamus memiliki potensi perikanan dan kelautan yang besar. Namun, praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya laut yang berlebihan dapat mengancam ekosistem laut setempat.
Solusi yang Dapat Diterapkan
1. Penghijauan dan Reboisasi: Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk melakukan penghijauan dan reboisasi di area yang mengalami deforestasi. Upaya ini juga dapat dilakukan dengan melibatkan para pemilik lahan dan sektor swasta dalam program penghijauan berkelanjutan yang difasilitasi oleh pemerintah daerah.
2. Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Limbah: Pemerintah perlu menyediakan fasilitas pengelolaan sampah dan limbah di kawasan wisata serta mendukung masyarakat dalam membangun sistem pengelolaan sampah rumah tangga. Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mendaur ulang sampah juga perlu digalakkan.
3. Peningkatan Infrastruktur Pencegah Bencana: Pembangunan infrastruktur pencegahan bencana, seperti perbaikan saluran air, bendungan, dan talut di lereng-lereng bukit, sangat penting untuk mengurangi risiko bencana banjir dan tanah longsor. Program mitigasi bencana juga perlu dijalankan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat.
4. Penerapan Perikanan Berkelanjutan: Program pelatihan bagi nelayan tentang perikanan berkelanjutan dan pembatasan alat tangkap berbahaya bisa menjaga kelestarian ekosistem laut. Pemerintah juga dapat menerapkan zona perlindungan laut di wilayah yang kritis.