Mohon tunggu...
Hibah MBKM Desa Kenep
Hibah MBKM Desa Kenep Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

Kami Mahasiswa Hibah MBKM UNS 2024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dukung Potensi UMKM, Mahasiswa UNS Melakukan Pemberdayaan UMKM Berbasis Ekonomi Digital

5 Juni 2024   19:04 Diperbarui: 15 Juni 2024   07:19 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Sebelas Maret https://uns.ac.id/

6 Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta telah melaksanakan program Hibah MBKM dengan tema Proyek Desa pada periode Februari 2024 - Juli 2024 di Desa Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Kelompok Hibah MBKM dengan nomor kelompok 821 ini melaksanakan program yang bertujuan untuk mendukung potensi UMKM di Desa Kenep dengan memperkenalkan ekonomi digital kepada pelaku UMKM.

Program Hibah MBKM merupakan salah satu program kampus mengajar dengan aktivitas pengabdian kepada masyarakat yang dapat diakui sebagai pelaksanaan mata kuliah Kuliah Kerja Nyata. Pada periode Februari-Juli ini, 6 mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS melaksanakan program Hibah MBKM  pada kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan ini difokuskan pada pengembangan literasi bisnis implementasi ekonomi digital pada UMKM untuk mendukung perkembangan industri UMKM di Desa Kenep.

Masyarakat perlu mengetahui bahwa saat ini ekonomi digital berkembang dengan cepat dalam dunia bisnis termasuk UMKM. Untuk merespon perkembangan tersebut diperlukan adanya pemberdayaan terhadap sumber daya manusia dan industri UMKM di Desa Kenep. Tujuan pelaksanaan program MBKM Hibah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS di Desa Kenep yaitu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Kenep khususnya pelaku UMKM dalam rangka mengembangkan potensi UMKM melalui program pelatihan pengelolaan bisnis, sosialisasi E-Commerce dan QRIS.

Pelaksanaan program ini diawali dengan survei lokasi dan pengumpulan data UMKM untuk memahami kondisi aktual dan kebutuhan masyarakat. Survei dilakukan beberapa kali, yang mencakup wawancara dan perizinan dengan pihak Lurah, serta pendataan UMKM secara mendetail. Hasil dari survei ini digunakan sebagai dasar untuk merancang program pelatihan dan sosialisasi yang tepat sasaran.

Melalui sosialisasi kami ingin mengenalkan kepada para pelaku UMKM di Desa Kenep mengenai E-commerce dan pembayaran digital (QRIS) yang dapat mendukung bisnis mereka. Adanya E-commerce dapat membantu para pelaku UMKM dalam memperluas jangkauan pemasaran produk mereka. Kegiatan jual beli biasanya dilakukan secara konvensional di toko atau pasar dengan pelanggan terbatas di daerah tersebut saja. Dengan adanya E-commerce kegiatan jual beli dapat dilakukan secara online yang dapat dilakukan dimana saja dengan pelanggan yang tidak terbatas karena tidak hanya mencakup daerah tersebut saja. Meluasnya jangkauan pemasaran dengan menggunakan E-commerce diharapkan mampu meningkatkan penjualan sehingga mampu membantu mengembangkan UMKM yang dimiliki oleh masyarakat.

Adopsi teknologi pembayaran secara digital berupa QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dipilih karena dapat memberikan berbagai manfaat bagi pelaku UMKM, termasuk kemudahan dalam menerima pembayaran tanpa harus menggunakan uang tunai, sehingga mengurangi risiko kehilangan dan pemalsuan uang. Selain itu, QRIS mempermudah proses pencatatan laporan transaksi keuangan, sehingga membantu dalam pengelolaan keuangan usaha secara lebih efisien dan transparan. Penggunaan QRIS akan memperluas opsi pembayaran bagi konsumen dan harapannya akan meningkatkan penjualan.

Ibu Rina, salah seorang wirasusahawan batik tulis di Desa Kenep, berbagi pengalaman positifnya menggunakan QRIS: "Transaksi jadi lebih mudah dan cepat. Pelanggan lebih nyaman tanpa perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak mengingat harga batik tulis yang mencapai ratusan hingga jutaan rupiah. QRIS yang dikeluarkan oleh Bank BRI juga dapat memberikan pencatatan otomatis dalam transaksi keuangan, sehingga saya bisa fokus mengembangkan bisnis tanpa pusing memikirkan rumitnya penyusunan dan pembukuan laporan keuangan".

Dari kegiatan ini diharapkan program pemberdayaan UMKM berbasis Ekonomi Digital dalam bentuk pembuatan QRIS dan E-commerce ini dapat memberikan dampak yang signifikan juga membantu perkembangan usaha dan membuka peluang baru bagi para pelaku UMKM di desa Kenep, Sukoharjo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun