Mohon tunggu...
Lukman Aziz
Lukman Aziz Mohon Tunggu... -

Saya seseorang yang menyukai tentang interior design, lifestyle information, dan elektronik/gadget.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mitos Desain Grafis

27 Juli 2011   04:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:20 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BLOG : http://hiasanrumah.wordpress.com/2011/07/27/mitos-desain-grafis/

Tidak dapat dipungkiri kalau jurusan desain grafis belakangan ini menjadi jurusan perkuliahan yang banyak menarik minat para remaja yang baru lulus SMA. Desain grafis juga tidak hanya menarik minat para siswa yang baru lulus SMA melainkan orang-orang yang sudah memiliki gelar atau bahkan sedang kuliah di jurusan lain pun tak ayal memilih untuk banting stir ke desain grafis melihat prospek dan masa depan karir di bidang desain grafis. Akan tetapi tahukah anda kalau ada beberapa mitos desain grafis yang membuat terkadang orang menjadi ragu untuk mengambil jurusan desain grafis atau mempelajari secara otodidak tentang desain grafis.

Bekerja di dunia desain tidak lain dan tidak bukan hanya berurusan dengan gambar menggambar. Hal ini yang sering membuat orang salah kaprah. Kebanyakan orang berpikir kalau desain grafis itu kerjaannya hanya gambar, gambar, dan gambar lagi. Yang sebenarnya adalah pekerjaan seorang desainer grafis adalah tidak hanya sekedar gambar menggambar karena seorang desainer grafis harus bisa membuat konsep dan ide sebagai penyampaian maksud dari klien melalui visualisasi gambar yang nanti dihasilkannya. Bekerja di dunia desain grafis juga tidak notabene hanya berurusan dengan gambar saja karena seorang desainer grafis juga haru berhadapan dengan klien sehingga hal ini yang membuat dia harus bisa menguasai ilmu komunikasi dengan baik agar dia dapat berkomunikasi dengan klien secara baik.

Kebanyakan orang sering menganggap kalau berkarir di bidang design grafis tidak terlalu menjanjikan terutama dengan membanjirnya para desainer grafis saat ini. Sebenarnya hal ini adalah salah karena menjadi seorang desainer grafis adalah salah satu bidang pekerjaan yang cukup menjanjikan. Seorang desainer grafis dapat menerima pekerjaan tanpa harus masuk di suatu perusahaan. Seorang desainer grafis dapat bergerak sendiri mencari pendapatan tanpa harus bergantung pada suatu perusahaan asalkan dia mempunyai tekad dan kemauan yang kuat dalam mempromosikan dirinya sendiri karena seorang desainer grafis apabila tidak bergerak maju mencari klien, maka calon klien akan diambil oleh desainer grafis yang lain.

Pekerjaan desainer grafis adalah pekerjaan yang terbilang santai dan gampang. Mungkin hal ini disebabkan orang melihat saat mengerjakan suatu karya desain, seorang desainer grafis hanya duduk diam depan komputer atau tak jarang sambil mendengarkan lagu, minum kopi, sambil makan, jadi orang bisa berpikir kalau kerjaan seorang desainer grafis adalah pekerjaan yang santai saja. Hal ini adalah suatu kesalahan karena justru seorang desainer grafis seringkali tidak bisa bersantai karena akan ada deadline dari klien untuk penyelesaian karya desain grafis yang diminta. Terlebih di jaman sekarang dimana hampir semua unsur pekerjaan mengandalkan hasil karya desain grafis sebagai media promosi, dan ini tentu saja akan membuat desainer grafis terkejar oleh deadline. Seorang desainer grafis juga otaknya akan terus bekerja memikirkan apa saja yang akan bisa menyempurnakan hasil karyanya bahkan disaat dia sedang santai sekalipun. Pekerjaan seorang desainer grafis pun tidak bisa dibilang gampang karena menggambar disini bukan sekedar corat-coret diatas kertas kemudian selesai. Banyak aspek yang harus diperhatikan seorang desainer grafis dalam menggambar seperti visualisasi gambar, karakter klien, karakter target pemasaran, harus unik, dan sebagainya. Sedangkan untuk tehnik menggambar desain grafis pun bukanlah hal yang mudah untuk dipelajari terutama untuk menggambar secara digital menggunakan perangkat lunak di komputer.

Hanya dengan modal kreatif sudah bisa jadi desainer grafis. Hal ini juga sering disalah kaprahkan oleh orang-orang. Padahal menjadi seorang desainer grafis tidak hanya dengan modal ide saja, akan tetapi dia juga harus bisa menguasai dasar-dasar ilmu marketing, harus bisa menguasai teknik menggambar, harus berwawasan luas, dan harus bisa meng-approach seseorang agar mau menjadi kliennya. Tanpa penyatuan unsur-unsur pelengkap itu, seorang desainer grafis hanya akan terpaku pada satu titik dan tidak akan bisa bergerak maju selangkah demi selangkah dalam dunia persaingan desainer grafis yang semakin ketat saja saat ini.

Jadi, menjadi seorang desainer grafis tidaklah semudah yang diliat orang akan tetapi tidak sesulit yang dipikirkan apabila kita memang benar-benar mempunyai keinginan untuk maju di bidang desain grafis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun