Mohon tunggu...
Hiarotul Milah
Hiarotul Milah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semuanya, apa kabar? Perkenalkan saya Hiarotul Milah Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru program studi PGSD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Krisis nilai Pancasila: Penyebab dan solusinya untuk membangun karakter bangsa

25 Desember 2024   15:58 Diperbarui: 26 Desember 2024   03:31 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis 1 : Hiarotul Milah

Penulis 2 : Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd. M.H.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Pancasila ini dianggap oleh bangsa Indonesia sebagai ideologi bangsa yang telah mengikat dan mempersatukan perbedaan keberagaman yang ada di Indonesia mulai dari ras, suku, agama, sejarah, serta yang lainnya.

Pancasila merupakan landasan atau ideologi bagi negara Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman dan pondasi untuk kehidupan. Namun dizaman sekarang ini globalisasi sudah meningkat dan teknologi pun secara cepat berkembang, jadi banyak masyarakat terutama dikalangan remaja atau generasi muda yang mengabaikan akan nilai-nilai Pancasila. Krisis nilai Pancasila ini muncul dikarenakan kurangnya akan kesadaran terhadap pentingnya mengamalkan makna yang terkandung didalam Pancasila.

Pengaruhnya dikarenakan munculnya internet dan media sosial yang sangat berdampak pada kehidupan masyarakat terutama generasi muda karena menghasilkan dampak terhubungnya antara mereka dengan globalisasi. Situasi ini terjadi karena banyaknya dari dunia maya yang sering kali diambil dengan kebudayaan yang sedang berkembang pesat saat ini. Kondisi lingkungan yang berubah-ubah seperti ini berdampak mulai dari teknologi, norma tradisional dan rasa nasionalisme pun terpengaruhi, yang menjadikan nilai baru sering turun terutama pada aspek moralitas. 

Krisis moralitas adalah memudarnya nilai, sikap, perilaku, dan karakter, kebiasaan, adat istiadat, seseorang yang berhubungan dengan kebaikannya. Krisis moralitas ini mulai terlihat dari sikap individualismenya, menurunnya rasa empati terhadap lingkungan sekitar dan rendahnya tanggung jawab atas komitmen akan suatu tugas. Maka dari itu, ketika suatu individu sudah kehilangan moralitasnya maka akan menyebabkan ancaman bagi kemajuan bangsa dan degradasi dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. 

Generasi muda zaman sekarang rata-rata kurang dalam literasinya yang menyebabkan mereka percaya akan berita hoax atau berita bohong pada media sosial. Yang menjadikan perilaku mereka berubah dan menurun drastis mulai dari kurangnya sopan santun terhadap orangtua, bullying terhadap teman, dan berkomentar di media sosial pun kurang terkontrol, bahkan sampe narkoba, minuman keras pun bisa terjadi. Menurunnya berkomunikasi secara langsung akan menyebabkan ketika sedang berkumpul dengan keluarga mereka cenderung ragu-ragu dalam berucap, dan lebih tertutup atau menutup diri serta kurang mampu dalam berinteraksi secara sosial karena mereka sebelumnya sudah menghabiskan waktu mereka dengan media sosial bersama teman sebayanya. Akibatnya, nilai kesopanan, etika, dan kemampuan dalam berinteraksi mereka semakin menurun. Sebenernya ketika menggunakan media sosial ada dampak negative dan positif nya, jadi balik lagi kepada penggunanya. Maka dari itu, perkembangan teknologi dan globalisasi menyebabkan banyak perilaku-perilaku yang seharusnya tidak boleh dilakukan ini malah dilakukan oleh mereka. Ini menyebabkan Krisi akan moralitas. 

Krisis nilai Pancasila berdampak pada aspek kehidupan, yang menyebabkan solidaritas sosial terhadap sesama menurun. Masyarakat terutama kalangan remaja lebih menyukai menjadi individualis, dan kurang peduli terhadap lingkungan sekitar terutama sesama makhluk hidup. Selain itu, Indonesia menghadapi kritis identitas sebagai bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila. 

Generasi muda, yang nanti kedepannya akan menjadi penerus bangsa, mereka rata-rata akan kehilangan pegangan moral yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman karena apa? Karena mereka terlalu fokus dengan kehidupan tanpa melihat lingkungan sekitar. Hal ini menyebabkan lemahnya karakter suatu bangsa. Maka dari itu, perlu kita bangun kembali karakter bangsa berlandaskan Pancasila dan langkah-langkah dalam mengatasinya. 

Untuk mengatasi krisis ini, diperlukannya penguatan pendidikan Pancasila, terutama peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai luhur dan pengawasan teknologi, serta literasi digital digunakan secara bijak. Revitalisasi/regenerasi budaya gotong royong dalam penegakkan hukum yang adil juga menjadi langkah penting. Dengan upaya bersama-sama, nilai-nilai Pancasila dapat kembali diamalkan, diimplementasikan kekehidupan sehari-hari, sehingga karakter bangsa yang mempunyai moral dan adil dapat terwujud demi kemajuan Indonesia di masadepan . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun