Elrina juga menjelaskan bahwa quotes yang baik harus ringkas, tidak bertele-tele, dan efektif dalam menyampaikan pesan. Dalam diskusi, ia menjawab pertanyaan peserta mengenai pentingnya penggunaan diksi dalam quotes, serta memberikan saran untuk memodifikasi kata mutiara agar tetap orisinal.
Diskusi Interaktif dan Penutup Penuh Harapan
Diskusi menjadi bagian yang sangat dinamis dengan pertanyaan-pertanyaan berbobot dari peserta. Salah satu peserta, Adyandra, menanyakan bagaimana karya-karya tersebut relevan dengan isu terkini. Menanggapi hal ini, Nurul menjelaskan bahwa puisinya menekankan pentingnya melestarikan bahasa Indonesia di tengah arus globalisasi.
Sementara itu, Elrina menambahkan bahwa karya sastra bisa menjadi alat untuk menyuarakan kebanggaan nasional sekaligus motivasi. Ia berharap semakin banyak generasi muda yang berani berkarya.
Di akhir acara, moderator menyampaikan apresiasi kepada para narasumber dan peserta. "Kegiatan ini bukan hanya ajang apresiasi, tetapi juga motivasi untuk terus berkarya. Mari kita jadikan semangat literasi ini sebagai langkah kecil untuk perubahan besar," ujar Sinta dalam penutupannya.
Kesimpulan dan Harapan
Acara Bedah Karya Pemenang Event FB2HGC2024 membuktikan bahwa semangat literasi mampu mempersatukan dan menginspirasi. Dengan kehadiran narasumber berbakat seperti Nurul dan Elrina, peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang proses kreatif serta pentingnya memperjuangkan bahasa dan budaya Indonesia.
Komunitas Hope Giving Community melalui kegiatan ini memberikan ruang bagi para kreator muda untuk berbagi dan belajar, memperkuat ekosistem literasi nasional. Diharapkan, karya-karya mereka tidak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga warisan berharga bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H