Langit biru menyapa saya di pagi ke-4 saya di Seogwipo, Jeju, Korea Selatan. Menurut ramalan cuaca, hari ini bakalan cerah dengan suhu di siang hari 32-34C. Yak! Sebuah suhu tingkat tinggi yang bisa melumerkan lemak di badan (semoga). Langit diprediksi sedikit berawan dan tidak hujan. Prediksi ini sudah saya lihat kemarin karena kalau memang cuaca bagus, saya akan ke Seongsan. Seongsan? Yep!
Kata "seongsan" terdiri dari dua suku kata, "seong" artinya kastil dan "san" artinya gunung. Jadi terjemahan bebasnya adalah gunung kastil. Kalau dilihat dari penampakannya, penamaan ini masuk akal. Lihat saja gambar di atas, bentuknya kan mirip kastil. Erupsi yang terjadi (katanya) 5000 tahun yang lalu itu meninggalkan bentuk kawah yang seperti mangkok.
Saya menggunakan bus 701 yang membawa saya dari Seogwipo ke Seongsan dalam perjalanan selama 2,5 jam (seingat saya begitu). Memang posisinya jauh dari Seogwipo. Setelah melewati sekian puluh halte bus, akhirnya saya tiba di kawasan Ilchulbong sesuai dengan petunjuk orang lokal. Cuma saya agak heran, koq tidak kelihatan sama sekali penunjuk ke arah Seongsan. Saya memang bisa melihat Seongsan berdiri dengan gagahnya menantang sang mentari yang bersinar terik saat itu, tetapi bagaimana saya bisa sampai ke sana?
Saya memutuskan untuk makan siang dulu sebelum 'mendaki' gunung Seong ini sambil 'ngadem' sebentar karena suhu yang sangat panas. Saya memesan semangkuk mi dan langsung mendapat air bening yang dingin untuk minum (bukan cuci muka). Setelah selesai makan, saya masih sedikit berlama-lama di sana karena memang enak lho ngadem di sana. Setelah saya membayar mi itu, saya juga bertanya ke pegawai di resto kecil itu, kalau mau ke Seongsan lewat mana.Â
Dia bilang begini (sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia), "lewat gang ini saja, ikuti jalannya". Agak kaget juga karena gang yang dia bilang itu cuma selebar 1,5 m. OK, saya ikuti petunjuknya dan akhirnya inilah yang saya saksikan.
Karena terletak di pantai, maka pemandangan laut menjadi sangat menarik disaksikan dari tempat yang lebih tinggi. Ferry yang mengangkut penumpang ke sebuah pulau kecil di timur laut pulau Jeju juga terlihat dengan jelas, demikian juga aktivitas orang yang sedang memancing. Semuanya terlihat jelas dengan air laut yang bening hingga kita bisa melihat dasarnya.