Dunia terkagum-kagum dengan sistem pendidikan di Finlandia. Negara yang bertetangga dengan Kutub Utara ini telah menunjukkan bagaimana memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk membangun sistem pendidikan yang tangguh.
Sebuah sistem yang bisa dibilang tidak tergantung pada guru yang dianggap sebagai ujung tombak pendidikan.Â
Saya tidak tahu, sudah berapa banyak seminar yang diselenggarakan di Indonesia untuk membahas sistem pendidikan Finlandia.Â
Apakah seminar-seminar itu akan memberikan perubahan? Sepertinya tidak! Pesertanya adalah kalangan yang peduli dengan pendidikan dan tidak banyak yang berkiprah sebagai pengambil keputusan dalam kebijakan bidang pendidikan.Â
Terus terang, saya agak pesimis dengan hal ini. Mohon maaf, saya menilai bahwa seminar seperti itu hanya sebuah ajang untuk berbagai pengetahuan dan sekedar 'memuaskan' dahaga kita akan sistem pendidikan yang lebih baik.Â
Sayangnya, dahaga itu tidak akan terhapuskan selama tidak ada sebuah perubahan.
Saya pribadi pernah mengulasnya dalam tulisan di kompasiana.com dengan judul "Menjual Sekolah dengan Brand Finlandia, Sebuah Trik Pemasaran?". Mampukah sekolah tersebut mengubah wajah pendidikan Indonesia?
Mampukah kita meniru sistem pendidikan Finlandia? Ini menarik, karena banyak orang yang bertanya kepada saya tentang hal ini.Â
Saya menjawab dalam kapasitas sebagai orang yang mengalami proses pendidikan di Indonesia dan membandingkannya dengan pengalaman anak selama sekolah di Finlandia. Beberapa penah saya tuliskan di kompasiana.com dengan judul "Gunung Es di Finlandia yang Memukau Dunia".
Pendidikan tanggung jawab siapa?
Sepertinya banyak orang berpendapat bahwa pemerintah adalah penanggung jawab utama dalam urusan pendidikan. Saya tidak menyalahkan pendapat seperti itu. Namun, apakah memang hanya pemerintah semata yang punya peran?