Mohon tunggu...
Hawin Fizi Balaghoni
Hawin Fizi Balaghoni Mohon Tunggu... Aktivis Kemanusiaan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Alumni Universitas Negeri Surabaya. Pedagang Kecil dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Menulis Menjadi Hobi - Traveler - Marketing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alumni Unesa dari Kaki Gunung Semeru

26 Mei 2018   15:40 Diperbarui: 26 Mei 2018   15:51 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Alumni Unesa Dari Kaki Gunung Semeru.

Kuliah di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi impian bapak saya sejak dulu. Maka tidak heran, saya harus masuk Unesa untuk melanjutkan cita-cita bapak. Tahun 2009, bapak mengajak saya untuk melihat Unesa. Kami naik Bus dari Lumajang - Surabaya. Agak siang, jadi sesampai di Surabaya pas Magrib. Bapak langsung mengajak ke tempat kost yang sudah di sewa. Kamar kecil ukuran 3 x 2 m, ada 1 lemari, ada 2 kasur yang tentu satu kamar harus diisi 2 orang jika ingin lebih murah.

Suasana Kampungnya tidak begitu ramai, namun fasilitas seperti Warung Makan, Tempat Fotokopi, Warnet, sudah ada di sekitar kost. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya akan berada disini, sebab pengalamanku jauh dari orang tua hanya ketika masuk pesantren dulu.

Bapak selalu ingatkan untuk membawa Sarung dan Alquran, Kaos, Baju dan celana pun hanya seadanya. Hanya cukup untuk seminggu-an. 

Bapak pun segera untuk mengajak ke tempat kuliah. Kami berjalan kaki untuk sekedar melihat dari luar sebab sudah malam. Dengan semangat terlihat bapak menjelaskan Pamor tempat kuliahku, rasanya begitu lega aku bisa di terima di kampus ini. Malam setelah itu, bapak pun pamit untuk kembali ke Lumajang.

Besok sudah jadwalku masuk kuliah. Kakak Kost mengatakan kegiatannya Orientasi Mahasiswa Baru, nanti semacam pengenalan dunia kampus. Pungkasnya.

Awal masuk tahun Kuliah saya sudah mempunyai beberapa teman akrab. Baik di Kost ataupun teman Seperkulihan. Rasanya sangat berbeda dengan suasana di Rumah. Saya sering pulkam, kangen sanak keluarga. Beberapa hal memang tidak ada di kampung halaman, namun nampaknya juga belum sepenuhnya kerasan hidup di kota metropolitan surabaya.

Sampai akhir tahun Kuliah saya baru sadar mengapa bapak mengidolakan kampus ini. Beragam seminar dan pelatihan menarik minat untuk di coba. Biayanya sekitar 50 rb sampai 100 rb perkegiatan. Semua menambah wawasan berfikir, juga teman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun