Peran LSM Belantara Papua Terhadap Anak Muda Papua

Pada tanggal 22 Mei 2024, kami berkesempatan untuk berdiskusi dengan pendiri LSM Belantara Papua, Max Binur. Diskusi ini bertujuan untuk memahami lebih dalam mengenai sejarah, misi, dan berbagai program yang dijalankan oleh LSM Belantara Papua.

LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Merupakan lembaga yang didirikan dan bertujuan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk menggapai  hak-haknya secara penuh melalui tindakan langsung maupun tidak langsung, salah satu contohnya adalah LSM BELANTARA PAPUA. LSM BELANTARA PAPUA atau Bengkel Pembelajaran Antar Rakyat mrupakan organisasi non pemerintah yang membantu anak muda Papua dalam mengembangkan bakat atau  potensi yang ada pada diri mereka. 

LSM Ini berlokasi di kota Sorong Papua Barat Daya, didirika pada tanggal 5 Agustus 2024 oleh Max Binur. Untuk Memberikan kontribusi pada pemberdayaan rakyat dan transformasi sosial di Papua melalui pendidikan alternatif ,  pengorganisasian masyarakat, dan aktivitas kebudayaan. BELANTARA bekerja di beberapa kabupaten/kota di provinsi Papua Barat Daya, yaitu: Sorong, Raja Ampat, Sorong Selatan, Sorong Kota, Tambraw dan Maybrat. LSM ini berfokus pada pendidikan, lingkungan, Pemberdayaan anak dan Perempuan, serta kebudayaan.

Dalam bidang Pendidikan. LSM ini berfokus pada Pendidikan anak usia dini seperti pembangunan sanggar sangar belajar serta seringkali bekerja sama dengan beberapa Sekolah Dasar di Kota dan Kabupaten Sorong dengan mendesain model kurikulum Pendidikan lokal yang berbasis budaya. 

Salah satu program unggulan LSM Belantara Papua adalah pelatihan keterampilan untuk pemuda-pemudi Papua. Max Binur menjelaskan dengan antusias bagaimana pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga menciptakan peluang ekonomi LSM ini juga melakukan berbagai macam program pelatihan kepada anak anak usia remaja seperti pelatihan seni yang meliputi seni lukis, musik, tari tradisional dengan tujuan melestarikan budaya Papua serta membuka peluang untuk tampil dalam acara-acara budaya dan festival. Diberikan juga pelatihan pembuatan kerajinan tangan khas Papua seperti ukiran kayu dan anyaman sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat asli Papua.

Hal yang menurut kami paling menarik adalah LSM Belantara Papua juga memperhatikan kelompok disabilitas dengan memberikan pelatihan Bahasa isyarat bagi penyandang tuna rungu sehingga memungkinkan mereka dapat berkomunikasi lebih baik. Dan secara tidak langsung membuat mereka merasa percaya diri karena adanya perhatian kepada mereka membuat mereka merasa bahwa tidak adanya perbedaan antara mereka yang tuna rungu dengan kita yang non tuna rungu.