Banyuwangi – Pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas merupakan tempat layanan
kesehatan yang menjadi rujukan bagi masyarakat yang membutuhkan fasilitas kesehatan ataupun perawatan kesehatan yang lebih intensif. Puskesmas berperan dalam penyediaan layanan kesehatan yang mencangkup pemeriksaan kesehatan, pengobatan, imunisasi, serta pemeriksaan ibu dan anak, untuk membantu masyarakat dalam mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan. Pelayanan kesehatan di puskesmas menjadi sangat berpengaruh terhadap penilaian etika tenaga kesehatan yang juga berpengaruh terhadap puskesmas itu sendiri.
Kualitas pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, bidan, apoteker, rekam medis, petugas pendaftaran, dan yang lainnya akan menjadi standar penilaian masyarakat yang sangat berpengaruh pada efektivitas layanan kesehatan. Masyarakat akan beranggapan bahwa puskesmas yang menjadi tempat pemeriksaan dan pengobatan itu sangat kurang profesional dan responsif dalam menangani pasien mereka apabila tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas tersebut tidak menerapkan pelayanan yang ramah, beretika, dan berempati. Jika hal itu terjadi maka masyarakat akan menjadi kurang percaya pada pelayanan tenaga kesehatan di puskesmas dan akan memilih tidak melakukan pemeriksaan atau
pengobatan kembali di puskesmas tersebut.
Kurangnya kualitas pelayanan oleh tenaga kesehatan terdapat pasien juga akan mempengaruhi kesehatan pasien itu sendiri. Pelayanan yang tidak memadai dapat menghambat proses kesembuhan pasien dari sisi psikis dan mental pasien akibat kecemasan dan stres berlebih. Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan pasien, hal itu juga dapat berngaruh pada penurunan kepuasan pasien dan meningkatnya angka komplain dari pasien atau keluarga pasien. Tingkat kunjungan dari masyarakat juga akan menurun dan yang terburuk adalah reputasi dari puskesmas itu sendiri yang menjadi buruk akibat dari banyaknya masyarakat yang membicarakan kurangnya pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan di puskesmas tersebut.
Di Indonesia masih banyak sekali isu mengenai tenaga kesehatan disuatu puskesmas yang tidak ramah kepada pasiennya. Hal itu sangat disayangkan, karena melihat banyak sekali pasien yang berharap mendapatkan fasilitas yang memuaskan meskipun itu hanya dari sebuah keramahan dan keprofesionalan tenaga kesehatan. Kurangnya komunikasi antara tenaga kesehatan dan pasien juga masih banyak terjadi di Indonesia ini. Bahkan masih ditemukan juga kejadian deskriminasi yang rata-rata dialami oleh pasien yang kurang mampu. Hal itu akan sangat menodai citra dari tenaga kesehatan dan juga puskesmas tempat mereka bekerja.
Masyarakat pada umumnya memang kurang memahami kondisi yang dirasakan oleh tenaga kesehatan yang sedang bertugas. Namun, hal itu tidak dibenarkan apabila tenaga kesehatan menggunakan alasan pribadi mereka untuk tidak bersikap ramah terhadap masyarakat terutama pasien yang ingin melakukan pemeriksaan. Beban kerja yang tinggi dari tenaga kesehatan sering kali mengurangi kemampuan mereka dalam bersikap ramah terhadap pasien, terlebih lagi dalam beberapa kasus banyak sekali puskesmas yang kekurangan fasilitas dari tenaga kesehatan yang berpengaruh pada interaksi mereka terhadap pasien.
Secara keseluruhan, akibat dari buruknya pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan tidak hanya berpengaruh pada pasien, tetapi pada reputasi tenaga kesehatan itu sendiri dan juga instansi yang menaungi mereka. Oleh karena itu peningkatan kualitas dari layanan kesehatan di Indonesia haruslah ditingkatkan kembali untuk memastikan bahwa masyarakat terutama pasien mendapatkan kepuasan dari layanan kesehatan. Tenaga kesehatan yang ramah tidak hanya memberikan dampak positif bagi pasien namun juga akan menciptakan lingkungan kerja yang baik dan mendukung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H