Â
         Perpustakaan, kini bukan hanya sebagai tempat untuk membaca saja namun sudah bertransformasi  menjadi tempat sumber informasi yang  tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan maupun kesehatan.  Untuk itu, perpustakaan harus membuka pintu seluas-luasnya bagi masyarakat untuk berkegiatan.  Demikian juga dengan perpustakaan Temanggung. Â
Awalnya pada tahun 2016, perpustakaan Temanggung membuka klas keterampilan dari talikur bagi para ibu-ibu. Â Kelas ini dibuka murni tanpa biaya, karena narasumber berasal dari relawan. Â Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat apalagi oleh para ibu rumah tangga. Â Sebagian dari mereka tertarik untuk mengikuti kegiatan ini adalah untuk mengisi waktu luang mereka, namun ada juga yang mengikuti kegiatan ini karena ingin mendapatkan tambahan penghasilan. Â
Hasil dari kegiatan ini sudah nampak. Â Ada yang dijual secara offline, ada juga yang dijual secara online. Â Selain itu juga melalui event-event, seperti Bookfest yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Temanggung, CFD ataupun event-event lain.
         Seiring berjalannya waktu, kegiatan klas dari talikur ini berkembang menjadi kelas rajut.  Hal ini menarik minat Rumah BUMN Pertamina Temanggung.  Oleh Rumah BUMN Pertamina, kelas ini dimasukkan ke dalam klaster Craft dan memiliki brand (nama brand masing-masing by Mom's Craft. Â
Brand Mom's Craft ini menunjukkan binaan Perpustakaan Temanggung. Â Selain itu, para peserta dari klas ini juga dibantu pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB). Â Adapun maksud dari NIB ini agar produk hasil dari klas ini memilik legalitas usaha sehingga dapat terlindungi secara hukum.
         Di Kabupaten Temanggung terdapat Koperasi Produsen Shidobiru  yang membudayakan dan mengolah tanaman Strobilanthes Cusia yang menghasilkan Pasta dan Powder Indigo Stobilantes Cusia.  Pasta dan Powder yang dihasilkan ini merupakan pewarna alami yang kemudian menjadi pewarna dalam produk kerajinan yang memiliki brand Cusia.  Salah satu kerajinan dari brand Cusia ini adalah rajut. Â
Dalam memenuhi permintaan pasar baik di dalam maupun luar negeri seperti Malaysia, Jepang, Singapura, Hongkong, Australia, Kanada, New Zealand, Pakistan dan Amerika, produk Cusia ini masih sangat kurang.  Untuk itu Cusia yang juga merupakan binaan dari Rumah BUMN menggandeng  perpustakaan Temanggung dengan binaan kelas rajut untuk memenuhi permintaan pasar.  Hal ini disambut baik oleh perpustakaan Temanggung. Â
Untuk tahap awal, pada tanggal 2 Juli 2024 pihak perpustakaan Temanggung yang didampingi  oleh Rumah BUMN Temanggung mengajak para peserta kelas rajut ke tempat pewarnaan produk Cusia di desa Gandu Wetan kecamatan Ngadirejo.  Di situ para peserta diajarkan proses pewarnaan. Â
Tindak lanjut dari kegiatan tersebut adalah pada tanggal 9 Juli 2024, bebarengan dengan penyerahan sertifikat Nomor Induk Berusaha bagi peserta klas rajut, diadakan pertemuan antar rumah BUMN dan peserta klas rajut yang didampingi oleh pihak dari perpustakaan Temanggung. Â
Dalam pertemuan kali ini dihasilkan kesepakatan, Â hasil dari klas rajut yang menggunakan pewarna yang dihasilkan oleh Shidobiru dapat disetorkan ke Cusia untuk kemudian dipasarkan. Â Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi para peserta klas rajut karena produk mereka selain pemasarannya lebih luas, bukan tidak mungkin bisa mendunia. Â Semoga hal kecil yang dilakukan oleh perpustakaan Temanggung dalam memberikan tempat bagi ibu-ibu berkegiatan merngisi waktu luang mereka bisa lebih meningkatkan kualitas hidup mereka.Â