Kendari, Sulawesi Tenggara. Senin 11 april 2022, Mulai pagi jalan menuju kantor DPRD provinsi sulawesi tenggara dipenuhi ribuan mahasiswa yang menggelar aksi demo sehingga membuat jalanan macet.Â
Aksi tersebut diikuti oleh beberapa perguruan tinggi seperti IAIN Kendari, UHO, UMK, dan UNSULTRA. Mereka bergerak dengan arah dan tujuan yang sama, meskipun sedang dalam keadaan berpuasa dibulan ramadhan mahasiswa tetap semangat menggelar aksi demo.Â
Pergerakan aksi demo pun berlangsung di depan kantor DPRD Sultra dan berjalan dengan damai, tetapi beberapa jam terakhir demo diakhiri dengan ricuh setelah para mahasiswa membakar ban dan satuan polisi menyemprotkan gas air mata untuk mengusir para mahasiswa.
Apa sebenarnya tujuan mahasiswa menggelar aksi demo tersebut??
Adapun tujuan mahasiswa menggelar aksi demo yaitu dengan tuntutan sebagai berikut:
1. Mahasiswa mendesak Presiden Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah, serta dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial ekologi, dan kebencanaan.
2. Mahasiswa menuntut Presiden Joko Widodo bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, karena sangat jelas mengkhianati konstitusi.
3. Mahasiswa menuntut soal bahan pokok dan kelangkaan minyak goreng. Presiden Jokowi dituntut untuk bisa menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat.
4. Mahasiswa meminta Presiden Jokowi mengusut tuntas para penimbun minyak goreng serta mengevaluasi kinerja menteri terkait.
5. Mahasiswa juga menuntut masalah kenaikan harga BBM.
6. Mahasiswa meminta presiden dan wakil presiden berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji kampanye di akhir masa jabatannya.
Dari enam tuntutan itu mahasiswa berharap untuk segera pemerintah memenuhi tuntutan tersebut. Sehingga tujuan dari pada demo 11 April 2022 agar memberikan warning kepada pemerintah dan melaksanakan apa yang jadi tuntutannya. Agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang baik dan benar untuk masyarakat.