Mohon tunggu...
Heti Rukmana
Heti Rukmana Mohon Tunggu... Pustakawan - Salam Literasi dari Pulau Bangka !

every journey begins with a single step.and you'll never finish if you don't start.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Berhadapan dengan Ketidakprofesional Penegak Hukum

12 Agustus 2022   20:58 Diperbarui: 12 Agustus 2022   21:12 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mata dan fikiran masyarakat Indonesia kini tertuju pada kasus kematian Brigadir Yosua. Berawal dari cerita tembak menembak antar polisi kini terkuak fakta pembunuhan Berencana .. mencengangkan dan membuat semua mata terbelalak.

Kasus yang menyeret beberapa oknum petinggi kepolisian RI ini menjadi sorotan tajam media dan Masyarakat Indonesia..

Namun yg paling ditunggu masyarakat adalah Keprofesionalisme kepolisian dalam mengungkap kasus ini.. akankah adil atau ada keterpihakan nantinya.. atau dengan kata lain Profesionalkah ??

Berbicara dengan profesionalisme oknum penegak hukum dalam suatu perkara, saya hanya ingin sedikit berbagi dan mengulang peristiwa November 2020. Saya bersama 5 rekan saya yg lain harus berhadapan dengan Ketidak profesionalisme oknum2 penegak hukum yang nakal dalam menangani suatu perkara. 

Mereka sangat sadar telah melanggar hukum dalam menegakkan hukum. Tapi mereka tetap melanjutkan perilaku tak elok itu. Mereka seperti mempertontonkan bahwa mereka menjadi anggota penegak hukum karena "orang dalam " sehingga mereka tidak memiliki ilmu yang cukup dalam menangani suatu perkara.  Jelas memalukan tapi hal semacam itu banyak sekali terjadi disekitar kita.

Kembali keperistiwa kotak Pandora Brigadir J... Kepolisian RI seperti berada didalam stadion bola yg ditonton jutaan mata. Mereka dituntut "bersih-bersih" terhadap kelompok yg bermanuver menghambat penyelidikan dan pengungkapan fakta Kematian brigadir J. Tak ada yg tau peristiwa apa yg sesungguhnya terjadi. Saksi kunci masih bungkam, saksi lain diduga dalam tekanan dan pelaku utama memberi pernyataan yg berbeda..

Motif belum bisa diumumkan.. terlalu dewasa katanya untuk dipublikasikan.. namun netizen Indonesia lebih bergerak cepat dalam mempublikasikan motif peristiwa ini hingga berseliweran tak terkendali..

Hampir di seluruh media televisi menayangkan proses pengungkapan peristiwa yg berubah judul menjadi "rekayasa pembunuhan berencana" ini. Kepolisian terus menunjukan kinerja yg profesional ,"katanya"... Dan masyarakat seperti tak sabar ingin melihat endingnya seperti apa.
Namun ada hal yg perlu kita petik dari peristiwa ini terutama untuk oknum penegak hukum.. kalian dipandang begitu Hormat.. Jaga !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun