Mohon tunggu...
Abdurrahman Hazmi
Abdurrahman Hazmi Mohon Tunggu... -

Egalitarian yg menaruh hati tepat diantara kerinduan pada themis si perempuan paling bidadari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wahai Tuan-tuan Rayap Sekalian

14 Januari 2014   23:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:50 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

koyaklah mereka tuan
memang hidup mereka serasa sudah tak ada gunanya
bau nafasmu alkohol yg kadarnya konyol
kau rampok rakyat lalu kepalanya kau pecahi botol

sistemasi birokrasi dan admininistrasi
tersimpan rapi perampok merayap dekat jamban
lalu mengendap-ngendap dalam tampak-tampak siluman
tak terlihat tapi bau menyengat berlumur eek seluruh badan

di kolong jembatan meraka mendesah susah
di jalan-jalan terpinggirkan dan semakin hitam
pasar-pasar hendak bubar karena harga-harga kian tak masuk akal
dimasukan semuanya pada tv budaya sampah begitu bebal

lalu tuan katanya negeri ini negeri yang kuat
makmur dan sentosa hingga akhirnya banyak yang lupa
apa bedanya merdeka dengan sengsara
lalu diam-diam kau malah tertawa

bukan urusanmu katamu
yg penting hidupmu syahdu
dari lobang satu ke lobang yg lain tipu-tipu
dosa-neraka hanya konsep, kau ludahi dengan batu

wahai tuan-tuan rayap sekalian
silakan tuan mulai bedakan
mana kayu sekuat jati diri
lalu yg mana juga kayu-kayu lapuk yg sedang anda rayapi

dasar tuan rayap memang sarap
uang rakyat terus saja dihisap
kalau kau sebegitu haus dalam menghisap
kebetulan jambanku penuh eek dengan senang hati boleh untuk kau serap

Hazmi_surabaya, januari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun