Mohon tunggu...
Abdurrahman Hazmi
Abdurrahman Hazmi Mohon Tunggu... -

Egalitarian yg menaruh hati tepat diantara kerinduan pada themis si perempuan paling bidadari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perangkap

11 Januari 2014   13:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:55 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku bisa saja menjadi ledakkan
jika hatimu adalah perangkap
ketika aku telah telah kau tarik ke dalamnya
dan hanya mendapati dusta
maka,
aku aku yg telah terperangkap akan meledak pada waktunya
dari dalam, mu
tanpa pernah kau tahu
apa yg akhirnya meruntuhkan
siasat keangkuhanmu
kelak ketika rasamu menjadi bisu
seketika kau mengingatku
yg pernah singah
pada kedalaman
malam-malam
dan pagi yg berembun sunyi
begitu jernih untuk mendengar
suara-suara yg begitu getar
hingga akhirnya,
menggelegar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun