Mohon tunggu...
Abdurrahman Hazmi
Abdurrahman Hazmi Mohon Tunggu... -

Egalitarian yg menaruh hati tepat diantara kerinduan pada themis si perempuan paling bidadari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Entah

16 Januari 2014   15:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:46 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

adakah hujan yg melintas pada batas-batas
basah-sobeknya hati yg terlipat kertas
kau tebar tanya ketika hatimu telah terikat begitu lekas
lalu airnya runtuh menerpaku begitu deras

terkadang aku merasamu lalu seketika kau dan aku melintas
dari cekam yg tercekat menyeberang desir begitu nekat
sembunyi malu hingga bayanganmu menghuni sebagian pikiranku
seketika aku hambar tanpa rasa lalu semuanya terbujur diantara entah

lurus searah garis begitu jemu terkadang rindu
di sudut itu kau bergalayut pada retakku, aku mati kutu
pikiranku seketika mendadak gagu
lalu kemana hatiku akan terbawa gejolaknya sendiri
menuju letak berseraknya rayu ambigu
seperti senyummu itu
mendidih pada panas apinya tungku
lalu padam seiring gerimis

2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun