Mohon tunggu...
Abdurrahman Hazmi
Abdurrahman Hazmi Mohon Tunggu... -

Egalitarian yg menaruh hati tepat diantara kerinduan pada themis si perempuan paling bidadari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku

19 Januari 2014   13:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

akumu dan akuku adalah pertempuran
tanpa politik, perang takkan pernah genderang
akumu dan akuku bersaing
karena kedua kaki itu berlari
akumu dan akuku bertabrakan
remuk seketika berhambur marah
akumu dan akuku tak bisa dipertemukan
sebab itu terkadang ia menjadi saya yg pembohong
karena akumu dan akuku itu jujur
hingga begitu ingin sampai hancur

2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun