Mohon tunggu...
Abdurrahman Hazmi
Abdurrahman Hazmi Mohon Tunggu... -

Egalitarian yg menaruh hati tepat diantara kerinduan pada themis si perempuan paling bidadari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Satir Monster

3 Januari 2014   19:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:11 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku telah menyeberang dari keadilan menjadi mafia
apa yg kau harapkan darinya, dengan perjuangan yg sebegitu hebatnya hanya akan membuat hidupmu susah
belum tentu perjuanganmu dihargai oleh mereka
saat kau kesulitan menemukan arti menjadi bahagia

jahat itu biasa, karena surga dan neraka itu buatan manusia
kemenangan paling bengis itu sudah lumrah
karena kehidupan ini terlalu singkat untuk menjadi bijaksana
lagipula apa gunanya bijaksana, saat jalan-jalan dipenuhi ludah

jangan mimpi di siang bolong
seluruh manusia telah terkontaminasi
peradaban yg kian brengsek merubah mereka menjadi srigala
jangan kau dengar omongan dosenmu yg idealis itu
sesungguhnya dia hendak menyesatkanmu
karena dengan begitu semakin sedikit pesaingnya
untuk menjadi bajingan paling monster

lihatlah aku yg begitu jaya
semua pandangan tunduk hormat padaku
dengan kekuasan dan kekuatanku
tak ada satupun yg mampu melawanku

segera kemasi tangismu itu
inilah kehidupan yg sesungguhnya
jalanan bersimbah darah
oleh angkara yg semakin murka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun