Mohon tunggu...
Abdurrahman Hazmi
Abdurrahman Hazmi Mohon Tunggu... -

Egalitarian yg menaruh hati tepat diantara kerinduan pada themis si perempuan paling bidadari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalanan Pagi Itu

16 Januari 2014   16:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:46 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jalanan mulai berkeringat
copet dan jambret masih mengorok
bocah-bocah dan gitar kecilnya
lampu merah menyala memetik luka

tangan meminta-minta ala kadarnya
kaki-kaki angkuh melempar acuh terburu waktu
kata mereka, jangan kau beri dia pemalas
jaman menderu terus menggilas

kau mau mencari kemana
segepok harta tertawa menghina
dari gedung tinggi hingga pabrik-pabrik
mulai sibuk berebut uang secarik

siapa yg peduli
semua berlari mengejar mimpi
jika engkau jauh tertinggal
sakit kecewamu harus kau penggal

hazmi,2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun