Mohon tunggu...
Abdurrahman Hazmi
Abdurrahman Hazmi Mohon Tunggu... -

Egalitarian yg menaruh hati tepat diantara kerinduan pada themis si perempuan paling bidadari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wasiat Bapak

13 Januari 2014   13:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku tidak suka kau mengadu pada siapapun
hanya untuk atas apa yg sudah menjadi tanggung jawabmu
kamu itu sudah dewasa
kau punya segala potensi utnuk membuat keputusan

kalau salah segera perbaiki
kalau benar terus perjuangkan
seperti halnya kelak kamu menjelma cinta
jangan lagi kau bolak-balik hati manusia

kalau kau masih takut dosa
menyakiti manusia itu bukan hanya fisiknya saja
tapi bisa juga sekujur jiwanya
ketika yg tak nampak adalah hati dan perasaannya

ingatlah selalu
kelak kau akan memutuskan apa-apa yg nantinya memang hanya untuk dirimu sendiri
karena kamu lelaki dan tanggung jawab
karena kamu perempuan dan kesetiaan
lalu coba kau lacak jejak tuhan di dalam dirimu
jika kau belum sebegitu manusia bagaimana mungkin kau mampu mengertiNya

kelak, segalanya tak perlu kau sesali nak
kelak, dirimu-jiwamu tegar, kekar dengan telak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun