Biaya pendidikan setiap tahun semakin mahal. Hal itu bisa dilihat dari jumlah uang yang harus dibayarkan mahasiswa setiap semester atau sering disebut dengan SPP setiap angkatan berbeda. Jika tahun ajaran baru maka setiap kampus akan mengeluarkan kebijakan yang berbeda tentang biaya persemester. Dengan semakin naiknya biaya kuliah secara tidak langsung telah memupuskan cita-cita anak orang kurang mampu untuk mengenyam dunia pendidikan di Perguruan tinggi. Hal itu terjadi karena mereka tidak mampu untuk membayar biayanya. Memang benar kalau sekarang banyak beasiswa yang ditawarkan oleh perguruan tinggi misalnya: bidik misi, PPA, BBM, Supersemar, dan lain-lain. Beasiswa bidik misi yaitu beasiswa yang diberikan kepada anak yang pandai dan berasal dari golongan kurang mampu dengan mengratiskan semua biaya perkuliahan sampai lulus kuliah atau dengan kata lain kuliah gratis dan bahkan mendapat tunjangan setiap bulannya. Akan tetapi kelihatanya hal tersebut kurang berjalan maksimal karena yang mendapatkan beasiswa tesebut hanya beberapa anak saja yang beruntung sehingga masih banyak anak kurang mampu untuk bisa berkuliah.
Anak orang miskin setelah lulus sekolah langsung bekerja tanpa memiliki harapan untuk melanjutkan kuliah. Contohnya saja di desa saya, dimana kebanyakan dari mereka terpaksa putus sekolah karena orang tuanya tidak mampu untuk membiayai kuliah yang terlalu mahal. Mereka beranggapan bahwa kuliah hanya untuk orang yang mempunyai banyak uang dan hanya buang-buang uang dan waktu. Untuk merubah pola pikir yang demikian sebaiknya diadakan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan. Selaian itu, sebaiknya pemberian beasiswa lebih ditingkatkan pemerataannya agar lebih banyak lagi anak yang bisa menikmatinya terutama anak yang berlatar belakang kurang mampu. Jika bangsa ini cerdas maka kita tidak akan lagi dibodohi oleh bangsa lain karena pendidikan adalah tonggak dari suatu bangsa untuk dapat maju dan sejajar dengan bangsa lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H