Mohon tunggu...
hesty indra
hesty indra Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis, S1 Pendididkan Fisika IKIP Negeri Yogyakarta, Instansi : SMPN 2 papar, Kab. Kediri

Saya seorang guru yang mengajar di SMPN 2 Papar Kabupaten Kediri, sebagai pengampu mapel IPA. Menulis adalah hobby saya sejak kecil. Selain menulis, travelling dan berinteraksi dengan orang lain serta mengenal berbagai budaya adalah hal yang membuat saya nyaman.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tangga sebagai Terapan Bidang Miring

24 Oktober 2022   16:02 Diperbarui: 24 Oktober 2022   16:07 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangga sebagai salah satu penerapan bidang miring (Doc. Pribadi)

Tak asing dan biasa ditemui di berbagai tempat, tangga merupakan alat atau media yang menghubungkan dua tempat dengan ketinggian yang berbeda. Anda tentu tak hanya menemuinya di rumah, sekolah, kantor, atau swalayan dan toko. Di area wisata pun tangga sangat familiar. Di area Grojogan Sewu, Karanganyar, anda mesti menapaki seribu lebih anak tangga sebelum menyaksikan keindahan air terjun setinggi 81 meter .

Sebuah tangga dengan berbagai model dan variasinya tentu tak lepas dari unsur estetis. Namun dari segi fungsinya, tangga memang dirancang untuk memudahkan kegiatan kita. Lantas apa kata fisika tentang sebuah tangga?

Barangkali anda pernah mendengar tentang pesawat sederhana. Pesawat sederhana merupakan alat yang memudahkan kita dalam melakukan usaha. Sebuah pesawat sederhana dapat berupa pengungkit, katrol atau pun bidang miring. Jenis-jenis pesawat sederhana tersebut sangat akrab dalam keseharian kita.

Tangga merupakan salah satu contoh penerapan bidang miring. Jika kita perhatikan, tangga sebagai sebuah bidang miring sebenarnya merupakan permukaan datar yang diletakkan miring dengan ketinggian dan sudut tertentu terhadap bidang mendatarnya. Besar kecilnya sudut yang dibentuk sebuah tangga terhadap bidang mendatarnya sangat mempengaruhi besar kecilnya gaya yang kita perlukan saat menapak ke tempat yang lebih tinggi. Semakin besar sudut yang dibentuk sebuah tangga terhadap bidang mendatarnya, atau dengan kata lain , semakin curam sebuah tangga, maka semakin besar pula gaya yang kita keluarkan untuk menapakinya. Oleh karena itu menapaki anak-anak tangga pada sebuah tangga yang landai , akan terasa  lebih nyaman meskipun lintasan tangga mesti lebih panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun