Tak asing dan biasa ditemui di berbagai tempat, tangga merupakan alat atau media yang menghubungkan dua tempat dengan ketinggian yang berbeda. Anda tentu tak hanya menemuinya di rumah, sekolah, kantor, atau swalayan dan toko. Di area wisata pun tangga sangat familiar. Di area Grojogan Sewu, Karanganyar, anda mesti menapaki seribu lebih anak tangga sebelum menyaksikan keindahan air terjun setinggi 81 meter .
Sebuah tangga dengan berbagai model dan variasinya tentu tak lepas dari unsur estetis. Namun dari segi fungsinya, tangga memang dirancang untuk memudahkan kegiatan kita. Lantas apa kata fisika tentang sebuah tangga?
Barangkali anda pernah mendengar tentang pesawat sederhana. Pesawat sederhana merupakan alat yang memudahkan kita dalam melakukan usaha. Sebuah pesawat sederhana dapat berupa pengungkit, katrol atau pun bidang miring. Jenis-jenis pesawat sederhana tersebut sangat akrab dalam keseharian kita.
Tangga merupakan salah satu contoh penerapan bidang miring. Jika kita perhatikan, tangga sebagai sebuah bidang miring sebenarnya merupakan permukaan datar yang diletakkan miring dengan ketinggian dan sudut tertentu terhadap bidang mendatarnya. Besar kecilnya sudut yang dibentuk sebuah tangga terhadap bidang mendatarnya sangat mempengaruhi besar kecilnya gaya yang kita perlukan saat menapak ke tempat yang lebih tinggi. Semakin besar sudut yang dibentuk sebuah tangga terhadap bidang mendatarnya, atau dengan kata lain , semakin curam sebuah tangga, maka semakin besar pula gaya yang kita keluarkan untuk menapakinya. Oleh karena itu menapaki anak-anak tangga pada sebuah tangga yang landai , akan terasa  lebih nyaman meskipun lintasan tangga mesti lebih panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H