Aku melihatnya dalam diam.
Wajahnya lebih menyimpan beban.
Bibirnya masih bungkam.
Tak ingin mengatakan keluhannya.
Itulah dia.
Lelaki setia yang telah menemani hidupku bertahun-tahun.
Memberi, menafkahi, dan melayani.
Tanpa lelah dan berkeluh kesah.
Hatinya luas bak Samudera.
Tangannya ringan bagaikan kapas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!