Sahabat Kompasiana. Sedikit bercerita. Jadi, suatu hari saya dan suami duduk makan di sebuah warung kaki lima di sebuah RS. Di samping kami ada seorang lelaki tua yang sedang menikmati sarapan paginya. Lelaki itu sendirian, dia seperti lelah karena sedang menunggu kelaurga yang sakit di rumah sakit tersebut.
Setelah menyantap nasi bungkus dengan lauk tempe dan sayur tumis kacang panjang. Kami berniat balik ke poli untuk melanjutkan kontrol di rumah sakit.
Namun, sebelum itu suami pergi mengembalikan piring yang kami pakai untuk alas nasi bungkus, sekalian membayar.
"Terima kasih yaaa." Kataku ketika suami mengangkat kedua piring bermotif bunga ke pedagangnya.
Karena mendengar ucapan terimakasih dari lisan saya. Sang bapak yang sedang menikmati sarapan paginya bertanya pada saya.
"Itu siapa? "
"Suami saya pak" jawabku singkat.
"Kok ucap terima kasih."
Saya pun bingung karena pertanyaan Pak tua itu.
Percakapan singkat itu pun berakhir karena saya dan suami buru-buru kembali ke rumah sakit.