Setiap pagi saya disodorkan ikan segar oleh bapak mertua, beliau adalah seorang duda tua yang ditinggal mati istri tercinta 8 tahun lalu. Sejak kepergian istrinya beliau memilih untuk hidup sendiri dan merawat dua anak kandung dan satu anak tirinya, suami ku.
Meski dia seorang duda dengan perekonomian di bawah rata-rata, tangan nya tidak pernah kosong dengan kebaikan. Setiap hari selalu memberi apa yang dia dapatkan, baik dari hasil tangkapannya dari laut, atau pun hasil buruan di malam hari.
Duda beranak tiga ini tidak memiliki banyak harta, pekerjaan pun tak ada namun kebaikannya melebihi apa yang dia miliki. Semua pekerjaan rumah kami selalu dibantu olehnya, bahkan untuk mengurus bayi kecil kami yang berusia 9 bulan, ia turut ikut serta mengurusnya, dari memandikannya, menggantikan popok, menimangnya hingga tidur, dan ajak bermain saat aku tengah sibuk membersihkan rumah. Mertua mana yang seperti beliau ini, apalagi beliau hanyalah lelaki duda.
Begitulah hakikatnya sebuah kebaikan yang seharusnya dilakukan tanpa melihat siapa yang kita bantu dan tidak pernah berharap balasan apa yang akan kita dapatkan.
Soal balasan biarlah Allah yang mengatur, tugas kita hanyalah melakukan apa yang Allah perintahkan. Dengan melakukan kebaikan kita pun akan dekat dengan Rahmat Allah. Seperti yang dikatakan oleh Abu Hazim ketika ditanya oleh Sulaiman.
Sulaiman pun menangis dan berkata, demi hidupku, bagaimana kita di sisi Allah, wahai Abu Hazim? Maka Abu Hazim menjawab, "Timbang lah dirimu kepada Al-Qur'an maka engkau akan menemukan apa yang ada di sisi Allah, karena aku menemukan firman Allah yang artinya 'sesungguhnya orang-orang yang berbakti berada di dalam kenikmatan, sedangkan orang-orang yang jahat berada di dalam neraka jahanam (Q.S. al-Infithar:13-14).
Sulaiman bertanya lagi, "Di mana Rahmat Allah?" Abu Hazim menjawab, "Dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."
Tanamlah kebaikan di buka bumi, karena hanya di dunia ini lah tempat kita berbuat kebaikan, di dunialah tempat kita berlomba-lomba mencari kebaikan. Sebuah hadits yang artinya dunia adalah tempat bercocok tanam untuk akhirat.
Jika kita lelah bekerja mencari kebaikan di dunia ini, karena disinilah tempat kita berlelah-lelah dan di akhirat ke akan merasakan hasilnya.
Ketahuilah dengan berbuat baik kita akan mendapatkan banyak hikmah. Salah satu hikmah yang bisa kita dapatkan adalah dapat menyehatkan tubuh kita.