Pagi ini saya membaca dua artikel sederhana yang memiliki isi yang sangat bermanfaat. Judul kedua artikel itu adalah Akun Premium Kamu Akan Segera Berakhir dan Bagaimana Cara Menulis di Kompasiana? Penulianya adalah seorang bloger indonesia yaitu pak Wijaya Kusuma atau yang biasa disebut om Jay.
Dari kedua artikel sederhana beliau saya belajar agar kita sebagai penulis harus tekun dan tetap rajin untuk menulis. Beliau yang umurnya sudah tergolong tua tapi masih memiliki jiwa semangat untuk terus menulis menebarkan kebaikan. Setiap hari beliau menulis di kompasiana.
Om Jay menulis hal-hal kecil yang dialami setiap hari, tak ada satu hari pun tanpa tulisan beliau yang diupload di kompasiana. Beliau juga dikenal dengan motonya yang sederhana.
"Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi"
Ada satu kalimat dalam pstimham beliau yang menjadi motivasi sekaligus tamparan bagi saya "14 tahun menulis di kompasiana" coba kita bayangkan 14 tahun bukan waktu yang sebentar. Ini artinya, omjay memiliki semangat menulis bukan satu atau dua tahun.
Empat belas tahun menulis adalah hal yang sangat luar biasa. Dan dari empat belas tahun itu pun beliau bisa mendapatkan buah yang manis dari menulis.
Jangan heran jika tiap bulan bisa gajian dari kompasiana. Hal ini perlu kita tiru, di mana menulis untuk mendapatkan hasil tidak seperti merebus mie instan. Tidak seperti merebus air yang hanya menunggu hitungan menit langsung mendidih. Tapi menulis itu seperti punya perjalanan yang panjang agar bisa menjadi seorang yang benar-benar cinta akan dunia kepenulisan, benar-benar merasakan manfaat menulis bagi diri sendiri maupun orang lain.
Saya pribadi kadang selalu merasa cukup dengan apa yang didapatkan. Setelah menulis satu karya kadang saya merasa bangga dengan satu pencapaian itu. Ketahuilah kebanggaan yang berlebihan dengan satu pencapaian itu akan mematikan semangat untuk berkarya lagi.
Dari kisah om Jay tersebut juga membuat saya kembali melihat profi di kompasiana saya. Saya sendiri gabung bersama kompasiana sejak 31 Agustus 2019. Sudah empat tahun. Dan sampai hari ini saya memang belum merasakan apa yang saya capai selama menulis di kompasiana.
