Halo sahabat kompasiana. Apa nih, yang lagi viral? Dengar-dengar harga tahu dan tempe melunjak nih setelah minyak goreng. Wah-wah bakalan naik dong harga gorengan dan tahu tek-tek. Hehehe. Bagimana nih menurut para pecinta tahu tempe seperti saya ini. Tentu sedih ya dengan kenaikan harga tahu tempe di pasaran.
Ternyata kenaikan harga kedua laukpauk anadalan ini karena harga kedelai yang perkilonya Rp.12.000/Kg. Hal ini pula membuat para pengrajin tahu dan tempe memilih untuk tidak memproduksi tahu dan tempe terlebih dahulu. Mereka hanya memproduksi sesuai pesanan para pelanggan.
Pagi ini setelah menonton beberapa berita terkait kenaikan harga tahu. Saya jadi merasa sedih karena tahu dan tempe merupakan lauk pauk andalan yang selalu siap sedia di rumah. Selain harganya yang murah, tahu dan tempe adalah lauk pauk yang paling mudah di dapatkan. Ketika ikan tidak tersedia di pedagang pada sore hari, tahu dan tempe masih dijual meski sudah malam hari. Namun, beberapa hari ini tahu dan tempe sudah tidak terlihat lagi.
Tapi, kenaikan tahu dan tempe tidak menjaadi persoalan ibu rumah tangga yang satu ini. panggil saja Ibu Wardiah (35tahun).
Ibu beranak 3 ini tidak merasa resah dengan kenaikan tahu dan tempe. Baginya kenaikan tahu dan tempe tidak mejadi persoalan dan tidak membuatnya rugi secara pribadi. Asalkan jangan minyak goreng yang naik.
"Kalau tahu dan tempe yang naik tidak masalah, asalkan jangan minyak goreng yang naik lagi." tuturnya ketika kami sedang asyik menyaksikan berita pagi tadi.
Semoga pihak yang berwenang dapat menurunkan harga kedelai agar tahu dan tempe bisa diproduksi kembali. Dan semoga pengrajin tahu dan tempe bisa berjualan lagi.
Kamu para pecinta tahu tempe yuk bagi cetita kamu tentang tahu dan tempe. Hehehehe.
